Sistem Manajemen Kinerja pada Perusahaan

Sistem manajemen kinerja merupakan suatu proses untuk menciptakan pemahaman tentang target apa saja yang harus dicapai oleh perusahaan, unit kerja, atasan, ataupun bawahan; bagaimana cara mencapai target tersebut; serta metode apa saja yang digunakan untuk mencapai target tersebut. 

Setiap perusahaan memiliki sistem manajemen kinerja, tujuannya adalah agar karyawan memiliki kinerja dan kemampuan yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan tersebut dapat selesai tepat waktu dan mendapatkan hasil yang optimal.

Manfaat sistem manajemen kinerja bagi perusahaan, yaitu:

• Perusahaan dapat mengetahui lebih awal perilaku karyawan yang tidak sesuai dengan budaya perusahaan terkait pekerjaan yang dikerjakannya, sehingga perusahaan dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan cepat;
• Sistem manajemen kinerja dapat membantu perusahaan untuk melakukan penilaian kinerja dengan baik. Dari hasil penilaian tersebut, perusahaan dapat mengetahui bagaimana kinerja para karyawannya;
• Sistem manajemen kinerja dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di perusahaan, seperti karyawan melakukan pelanggaran terhadap aturan yang telah dibuat oleh perusahan, merugikan nama baik perusahaan, dsb;
• Sebagai alat untuk menerima dan memberikan feedback bagi perusahaan dan karyawan, sehingga perusahaan dapat mengetahui kinerja dari para karyawannya dan karyawan dapat mengetahui penilaian kinerja yang diberikan oleh perusahaan;
• Sebagai alat pengembangan karyawan dan perusahaan.

Agar sistem manajemen kinerja dalam suatu perusahaan dapat berjalan dengan optimal, maka perusahaan harus melaksanakan tahap-tahap dalam sistem manajemen kinerja. 

Berikut adalah tahap-tahap yang harus diperhatikan dalam menerapkan sistem manajemen kinerja:

• Tahap Perencanaan: Pada tahap ini, perusahaan membuat rencana apa saja yang akan dilakukan perusahan kedepannya dan juga perusahaan menentukan target apa saja yang ingin dicapainya.
• Tahap Ongoing dan Monitoring: Pada tahap ini, perusahaan menerapkan rencana yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya. Tujuan dari monitoring ini adalah untuk mengawasi karyawan pada setiap divisi dalam mengerjakan tugasnya, agar tugas yang dikerjakan oleh karyawan sesuai dengan tujuan dari perusahaan. Dalam tahap ini juga, manajer memberikan feedback kepada karyawan untuk mengevaluasi apa saja kekurangan/kesalahan yang dilakukan oleh karyawan, sehingga tugas yang dikerjakan oleh karyawan mendapatkan hasil yang optimal.
• Tahap Checking dan Reviewing: Pada tahap ini, perusahaan melakukan evaluasi untuk menilai sejauh mana progress dari rencana yang telah ditetapkan pada tahap sebelumnya, apa saja masalah yang terjadi ketika perusahaan melaksanakan rencana tersebut, serta bagaimana cara mengatasi masalah-masalah tersebut. Dalam tahap ini juga, perusahaan melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja karyawan, apakah kinerja karyawan sudah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan atau belum.
• Tahap Rewarding: Tahap ini merupakan tahap terakhir dari sistem manajemen kinerja. Pada tahap ini, perusahaan memberikan reward (baik secara financial maupun non-financial) kepada karyawan dengan kinerja yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Tujuan pemberian reward ini adalah agar karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga hasil dari pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan mendapatkan hasil yang maksimal.

Jika perusahaan menerapkan sistem manajemen kinerja dengan baik, maka kinerja karyawan akan terus meningkat dan target yang telah ditentukan oleh perusahaan akan tercapai dengan cepat. Oleh karena itu, sistem manajemen kinerja ini memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan suatu perusahaan serta dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dan juga karyawan.