Buku bersampul warna merah ini kutemukan di antara tumpukan buku di mushola. Seusai shalat, tak sengaja aku membaca judul buku yang bertajuk Diary of Happiness. Dari judulnya sungguh menarik, kata bahagia adalah keinginan yang semua orang ingin miliki.
Kemudian diimbuhkan dengan kata diary atau bisa dikatakan buku harian. Sehingga menjadi harmonisasi judul yang indah penuh makna. Itu artinya, buku ini bisa dijadikan rujukan untuk bahagia.
Ada tujuh langkah penting dalam mencapai kebahagiaan di dalam buku ini dan dianjurkan untuk melakukan satu langkah setiap harinya. Boleh dimulai kapan saja, namun sebaiknya minimal dilakukan selama satu tahun. Bisa di momen tahun baru, ulang tahun, atau awal bulan---selama 52 minggu.
Langkah satu---Temukan Diri Anda.
Masing-masing dari kita memiliki tujuan hidup. Dengan mengetahui tujuan tersebut seperti, siapa diri kita, apa yang kita inginkan, dan bagaimana kita ingin menjalani hidup kita, akan memberikan titik awal untuk meraih kebahagiaan sejati. Semakin jelas misi kita dalam hidup, semakin baik pula kesempatan kita untuk mewujudkannya. Setiap pilihan yang kita buat menajamkan takdir kita. Jika kita bercita-cita membuat pilihan-pilihan bijaksana yang konsisten dengan misi kita, itu berarti kita telah berada di jalur menuju kebahagiaan sejati.
Tugasnya yang perlu dilakukan adalah membuat pemikiran atau memetik pelajaran yang bisa diambil dengan menuliskannya di jurnal harian yang sudah tersedia di buku ini. Satu pelajaran saja setiap harinya, tentang lingkungan dan diri kita sendiri. Sederhana tapi bermakna, tulislah. Akan ada waktunya nanti kita akan memanen pelajaran-pelajaran kecil yang kita catat setiap hari.
Langkah Dua---Pertahankan Perilaku-perilaku Positif.
Kita diberkahi dan dianugerahi dengan cara-cara yang unik. Saat kita menemukan jati diri kita dan percaya akan kapasitas yang melekat dalam diri kita, kita juga akan merasa bahwa dunia juga mulai mempercayai kita. Artinya, kita harus menyadari dan menghargai, terutama pada saat-saat kita mengalami kepedihan, bahwa saat-saat yang baik dan buruk saling mengikuti seperti malam mengikuti siang. Jika kita fokus pada apa yang kita miliki dan apa yang kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menarik lebih banyak berkah dari diri kita sendiri.
Satu-satunya promotor dalam kehidupan kita adalah pikiran-pikiran dan tindakan kita sendiri, bukan orang lain. Kuncinya adalah berkonsentrasi pada etika, prinsip-prinsip, dan tindakan-tindakan kita. Jangan mudah terpengaruhi dengan norma di luar diri kita apalagi sudah tidak berada di jalur yang semestinya.
Misalnya: norma di masyarakat sudah mewabah pergaulan bebas, kehidupan hedonis, dan budaya konsumtif. Apabila itu tidak masuk dalam standart norma baik etika, prinsip, dan tindakan kita buang saja. Karena fokus dari kendali kita lah yang akan mengendalikan kebahagiaan kita.
Berikan usaha-usaha terbaik kita dalam kehidupan---kemudian mulai berhenti mengkhawatirkan apa yang lepas dari kendali kita. Tugasnya adalah menguraikan langkah dua ini mencatat perilaku-perilaku positif kita yang sifatnya unik. Misalnya: bersikap positif, memberi inspirasi, dan memberi keputusan.
Langkah Tiga---Asah Bakat Hidup Anda.
Kita semua memiliki beragam peran dalam hidup. Saat kita bekerja dengan kebanggaan, memberi semangat pada orang lain, dan menjadi pemimpin sejati di setiap aspel kehidupan kita, kita mulai membuat sebuah perbedaan positif dalam hidup kita dan orang-orang di sekitar kita.
Karena waktu yang kita miliki terbatas dan sifatnya irreversible, maka sebaiknya ambil peran dan tanggung jawab agar aspirasi-aspirasi kita tersalurkan. Tugas yang bisa dituliskan misalnya, menghabiskan saat-saat berkualitas dengan keluarga, pengembangan profesional dalam pekerjaan, melakukan kerja sosial untuk komunitas.
Langkah Empat---Bangun Hubungan Yang Sehat.
Kita sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Ada masanya di mana hubungan kita dengan orang-orang terdekat merupakan bagian terpenting dalam hidup kita. Harapan yang alamiah adalah ketika kita bisa memiliki hubungan yang sehat, diantaranya dipenuhi dengan cinta, penghargaan, dialog, dan pembelajaran.
Pada akhirnya, ketika harapan itu tercapai akan menciptakan kebahagiaan yang sejati. Catatan harian atau tugas yang bisa dituliskan misalnya: orangtua yang memberi kuasa dan inspirasi, mencintai pasangan, mengasuh anak, peningkatan profesi dan bisnis saya, menjadi aset bagi komunitas saya, mencari tujuan hidup saya.
Langkah Lima---Biarkan Etika dan Nilai-nilai menjadi Pemandu Anda.
Jika kita menjalani hidup dengan dipandu oleh etika dan nilai-nilai, kita akan senantiasa merasa damai. Niatan-niatan murni yang terkandung dalam setiap tindakan kita akan menciptakan dasar yang kuat.
Dengan memberikan secuil kesenangan atau kebahagiaan kepada orang lain, maka secara tidak sadar hal itu juga akan kembali pada diri sendiri. Salah satunya dengan menempatkan terimakasih dan permintaan ma'af pada orang lain merupakan hal penting dilakukan.
Semakin banyak memberi akan semakin banyak pula yang kita miliki. Itu merupakan salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidup kita. Salah satu catatan yang bisa dituliskan adalah membantu dan menghargai orang lain.
Langkah Enam---Bangkitkan Spiritualitas Anda.
Yang perlu kita pahami di sini, kehidupan spiritualitas itu sifatnya abadi. Jauh lebih abadi dibandingkan kesementaraan keberadaan fisik kita. Mak sebaiknya, kita harus menghubungkan tindakan-tindakan fisik kita dengan tindakan spiritual.
Membiasakan diri setiap hari dengan kebaikan-kebaikan spiritual, memanjatkan do'a setiap hari, bermeditasi, dan merenungkan keagungan Tuhan serta kemuliaan alam. Yang bisa dituliskan dalam jurnal harian, misalnya: penuh kasih, ramah, dermawan, teladan, telah membuat perbedaan.
Langkah Tujuh---Nikmati Perjalanannya.
Kebahagiaan tidaklah jauh tetapi ada di sini di tengah-tengah kita. Bagaimanapun, kita harus memilih untuk bahagia. Kebahagiaan tidak diciptakan dari kondisi melainkan pilihan yang kita buat. Pilihlah untuk bahagia sekarang!
Tujuh langkah ini tentu perlu diterapkan semua. Karena pilihan bahagia tanpa tindakan bahagia akan percuma. Jadi, lakukan hal-hal yang membuat kita bahagia dan nikmatilah!
Buku ini memang sederhana dalam kemasannya, tetapi mampu membuat pembaca atau yang memiliki buku Diary of Happiness lebih konsisten menuju bahagia. Kita akan dituntun dengan halus untuk mencatat satu pembelajaran setiap harinya yang meliputi tujuh langkah yang disebut di atas tadi.
Untuk kekurangan dari buku ini mungkin kurang subjektif bagi kita yang menyukai kebebasan dalam berekspresi karena hanya disediakan satu halaman setiap harinya, cara menyiasatinya mungkin kita bisa menyiapkan satu buku kosong untuk mengekspresikannya lebih detail dan mendalam.
Judul buku : Diary of Happiness: Seven Steps in One Year to Achieve the Ultimate Happiness
Penulis : Azim Jamal (penulis buku Corporate Sufi)
Penerbit : Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika)
Cetakan : I, Juni 2008
Tebal : 425 halaman
Peresensi : Afifah Wahda Tyas Pramudita (Mahasiswi Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H