hari ini bercerita

"salah satu pondasi yang harus dimiliki seseorang untuk hidup didunia ini adalah agama, dan itu pondasi terkuat yang harus kita miliki". "kita bisa bertahan hidup dibelahan bumi manapun, asal bersama Tuhan". obrolan ringan dari jam dua pagi yang tak terasa berakhir pada pukul enam pagi. seperti biasa memulai hari dengan segelas smoothie dan air putih, ditengah kesibukan karantina tahfidz kali ini aku harus pergi ke kampus untuk beberapa urusan administarsi. 

 persiapan dimulai dari jam 7 pagi tapi berangkat di jam setengah 9, entah kenapa keluar rumah sering molor dari jam rencana sebelumnya. menggunakan kendaraan umum seperti biasanya untuk pergi ke kampus karena dengan itu kita bisa lebih hemat daripada harus naik taksi online, karena jarak antara flat dengan kampus yang tidak terlalu jauh juga. jangan lupa membeli atau membawa minum untuk tetap menjaga tubuh kita supaya tetap ter-hidrasi. 

angin masih terasa segar, matahari tidak terlalu terik hari ini mungkin karena kita sedang berada di penghujung musim panas untuk menjemput musim dingin. jam menunjukkan pukul setengah sepeluh tepat, perjalanan dari flat ke kampus ditempuh kurang lebih 30 menit sampai satu jam. semua tergantung sopir tramco. 

antrian administrasi masih terasa sunyi pagi ini, hanya ada 4 mahasiswa yang mengantri, tapi tetap saja pelayanan administrasi akan dimulai tergantung ablah atau pegawai administrasi. semuanya tergantung ablah. aku mendapat nomor antrian di nomor 10. sangat awal sekali dan sedikit mustahil mendapat kata bukroh ( besok kembali lagi ). hari ini adalah keburuntungan bagi ku, pada pukul setengah 11 siang aku berhasil menyelesaikan administrasi dengan cepat, how lucky i am. 

hari ini terasa lebih baik dari hari sebelumnya, entah semuanya terasa lebih ringan dan rasa sesak itu sedikit hilang. semua terasa baik-baik saja, semuanya terasa baru, entah dari mana perasaan itu hadir, yang pasti dari dalam diri ku sendiri.