masjid al-azhar terbuka untuk i'tikaf pada 10 hari terakhir ramadhan dari pukul 11 malam hingga selesai sholat subuh, hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk melakukan i'tikaf di malam 29 ramadhan. aku berangkat lebih awal setelah sholat tarawih selesai, perjalanan dari flat yang membutuhkan waktu tidak lama sekitar 45 menit terhitung jalan kaki ke pangkalan transportasi umum. pukul 21:00 clt aku sudah sampai di depan gerbang masjid, hanya saja masjid belum buka untuk i'tikaf akhirnya aku dan beberapa teman memutuskan untuk berburu baju hari raya di pasar terdekat, Guriyah namanya.Â
tidak terasa di penghujung ramadhan, darul ifta' mengumumkan bahwa 1 Syawwal jatuh pada tanggal 10 April. lagi-lagi lebaran yang ke-4 ini harus di tempat perantauan, bukan berarti jauh dari hangatnya kekeluargaan, semuanya tetap terasa hangat hanya saja kali ini  tidak dengan orang tua dan keluarga besar tapi dengan sahabat serumpun. kehangatan keluarga tetap ada dengan cara menciptakan nya sendiri bukan...
memasak opor, membuat kue bawang, membeli kue nastar, tidak lupa mengecilkan baju lebaran karena susah nya mencari abaya Mesir yang ukurannya pas dengan ukuran mungil warga Indonesia. semua dikerjakan dalam satu waktu. musim panas dengan waktu malam yang sangat singkat membuat semua nya terasa cepat, tidak terasa jam menunjukkan pukul 03:00 clt pagi. semua bersiap untuk pergi sholat id, karena masjid tempat kita melaksanakan sholat cukup jauh dari flat kita.Â
15 menit sebelum sholat dimulai kita baru sampai, karena kita telat berangkat. semua memakai baju dengan beragam warna, warga Mesir dengan abaya hitam dengan pashmina nya, mahasiswa Malaysia dengan baju kurung dan melayu nya, mahasiswa Indonesia dengan gamis dan jilbab persegi nya. semua terasa menyenangkan dan bahagia, lebih ramai dan meriah. masjid penuh dengan jamaah bahkan beberapa jamaah terpaksa sholat di luar masjid dikarenakan penuh nya shaf sholat, dengan kapasitas masjid yang bisa menampung kurang lebih 17.000 jamaah  penuh sesak dengan jamaah dari beberapa mahasiswa negara lain.Â
karena kenyataan nya hari raya di perantauan tidak semenyedihkan itu kok, meski beberapa rasa rindu rumah pasti ada. Selamat hari raya idul fitri 1445H.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H