Mohon tunggu...
afifah vinandita
afifah vinandita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Dua Buku yang Mengisi Ramadhan Tahun Ini

28 Maret 2024   00:00 Diperbarui: 28 Maret 2024   00:01 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ramadhan tahun ini di isi dengan dua buku dengan latar belakang yang jauh berbeda, buku pertama mengingatkan bahwa hidup adalah sebuah anugerah dan kehilangan adalah salah satu hal yang paling tidak diinginkan oleh kebanyakan dari manusia. buku kedua berisi tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dapat dilihat dari segala sisi. 

things left behind

cerita seseorang yang bekerja membereskan barang-barang peninggalan orang yang sudah mati, cerita yang dikemas secara rapi dengan menyajikan banyak makna dari setiap cerita kehilangan. beberapa orang menganggap bahwa kematian menjadi jalan terakhir untuk pergi dari masalah, di sisi lain menganggap bahwa kematian menjadi hal paling menyakitkan. perpisahan yang menyisakan kehilangan menjadi momen paling tidak diinginka hingga beberapa dari mereka memilih untuk tidak mendatangi tempat dan menyentuh barang mendiang. 

kisah dari mereka menyisakan kenangan hangat bagi keluarga atau teman dekat yang  ditinggalkan, menjadi pelajaran bagi mereka yang menganggap bahwa kematian menjadi jalan akhir untuk lari dari sebuah masalah. 

buku karya Kim Sae Byoul dan Jaen Ae Won, yang berisi 4 bagian dengan judul yang berbeda dari sudut cerita yang berbeda pula. buku ringan yang bisa mengisi jam kosong ketika bulan ramadhan sembari merenungkan tentang kematian dan kehilangan. 

why men don't listen, and women can't read maps

buku karya Allan dan Barbara Pease ini aku beli ketika ada book fair di stand azbekiya atau barang second. di halaman introduction di tuliskan bahwa laki-laki dan perempuan adalah berbeda, itu menjadi patokan semua isi buku ini. tentang bagaimana seorang perempuan yang sering mengeluh kenapa laki-laki bersikap kurang peka, kurang perhatian, kurang mendengarkan, dan banyak hal lainnya. begitupun laki-laki juga mengeluh kenapa perempuan terlalu banyak bicara tanpa menemukan titik poin nya, tidak bisa membaca peta dengan baik, dan selalu menutup penutup closet. 

buku ini memberikan banyak alasan secara ilmiah bahwa laki-laki dan perempuan tidak akan pernah sama, tapi mereka di ciptakan untuk saling melengkapi dengan latar belakang masing-masing. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun