Mohon tunggu...
Afifah Putri Sari
Afifah Putri Sari Mohon Tunggu... -

inspirasi hadir saat malam, saat daun berguguran, dan saat sendiri di kamar imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Koloni Semut Tak Perlu Pemimpin

7 Oktober 2014   15:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:04 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412644319347478733

(sumber gambar:komonews.com)

Semut bisa dijumpai di mana saja. Mulai dari semut rumahan yang selalu mengerumuni remahan hingga semut kebun yang suka bersembunyi dibalik tanah. Semut selalu hidup bersama-sama dalam koloninya. Begitu banyak pelajaran yang bisa diambil dari tingkah semut. Secara ilmiah,pertemuan antar semut dengan saling menyentuhkan antenanya merupakan sebuah komunikasi kimia dalam sebuah organisasi koloni semut.

Terdapat berbagai macam tugas semut dalam suatu organisasi koloni semut. Ada semut yang bekeliling mencari sumber makanan dan memutuskan dimana semut pekerja mengambil makanan. Ada semut pekerja lainnya yang bertugas membangun sarang. Seluruh semut pekerja adalah betina yang steril. Dalam setiap koloni umumnya hanya terdapat satu ratu yang akan menghasilkan telur dalam waktu tertentu setelah perkawinannya dengan semut jantan. Segera setelah kawin, semut jantan mati.

Tidak seperti manusia yang memiliki seorang pemimpin sebagai pengendali suatu kelompok dan penentu sebuah keputusan, semut tidak memiliki pemimpin dalam koloninya. Hal ini diceritakan Dr. Deborah M.Gordon dalam penelitiannya di Arizona Amerika bahwa semut tidak mengerjakan perintah pemimpinnya untuk melakukan suatu tugas khusus, misalnya mencari makan atau menghindari serangan tetapi semut hanya mempersepsikan apa yang ada di sekitarnya dari sinyal kimia semut lainnya.

Feromon yang dihasilkan masing-masing semut dapat menjadi penentu apa yang harus dilakukan semut. Kita dapat memperhatikan ketika ada semut yang melintas di dinding rumah bahwa lintasan semut satu dengan yang lainnya adalah sama. Inilah fungsi feromon sebagai penuntun semut untuk melewati jalur yang sama dengan semut lainnya.

Semut tidak saling berkomunikasi melalui sebuah pesan tertentu dari sinyal kimia yang diterimanya dari semut lain. Namun, semut bekerja berdasarkan pola tertentu. Misalnya, semakin cepat semut pulang ke sarang dengan membawa makanan maka semakin banyak pula semut yang keluar sarang untuk mendapatkan makanan yang lebih banyak. Sekali lagi, semut tidak memiliki pemimpin dan dapat dengan sigap menginterpretasikan keadaan apa yang seharusnya dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun