Mohon tunggu...
Afifah Puteri Soraya
Afifah Puteri Soraya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication IPB University 58

a learner who trying to be a better person

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandemi Covid-19 Mengguncang Perekonomian Indonesia

31 Juli 2021   23:32 Diperbarui: 1 Agustus 2021   02:20 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi Covid-19 yang hampir  melanda semua negara  di  dunia,  salah  satunya
Indonesia, membuat kepanikan masyarakat  dan menimbulkan kerugian diberbagai sektor,
mulai dari pariwisata, ekonomi, kesehatan,  pendidikan hingga ketenagakerjaan.  Dikutip
dari bbc.com kasus virus corona akan terus melonjak dan dikhawatirkan ada 'bom waktu
Covid-19'.


Untuk  mengatasi  lonjakan  penyebaran  virus,  pemerintah  telah  mengambil
kebijakan.  Salah  satunya  adalah  memberlakukan  peraturan  social  distancing.
Pemberlakuan  social  distancing  mewajibkan  masyarakat  untuk  membatasi  kegiatan  di
luar  rumah  serta  menjaga  jarak  antarindividu.  Peraturan  tersebut  mencakup  penutupan
fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, atau  kantor sehingga masyarakat
terpaksa untuk melakukan segala aktivitas sehari-hari dari rumah.


Menurut  bbc.com  pandemi  yang  disebabkan  oleh  virus  SARS  Cov-2  ini  telah
menyebabkan bertambahnya tingkat pengangguran menjadi 7,42%, berdasarkan data dari
Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) pada Agustus 2020.
Terlebih  lagi,  hal  tersebut  diprediksi  akan  terus  meningkat  hingga  9,4%.  Indonesia
menjadi salah satu negara yang mengalami masalah  sosial tersebut.  Banyak perusahaan-perusahaan  besar  maupun  UMKM  terpaksa  harus  ditutup.  Perekonomian  dalam  sektor kuliner, pembangunan, pariwisata menunjukkan penurunan yang cukup signifikan selama pandemi.  Pendapatan  yang  menurun  dari  masing-masing  sektor  membuat  para  pemilik
usaha  mau  tidak  mau  bisa  beradaptasi  dengan  menciptakan  suatu  inovasi  atau
mengeluarkan  kebijakan  terhadap  manajemen  perusahaan  sehingga  perusahaan  dapat
bertahan  meskipun  dalam  kondisi  pandemi.  Kebijakan  yang  dapat  diterapkan  salah
satunya  adalah  pemotongan  gaji  karyawan.  Tidak  jarang  pula  pengusaha
membebastugaskan  karyawannya  secara  sepihak.  Dalam  masa  krisis,  perusahaan  akan
membatasi  kuantitas  pegawai  disesuaikan  dengan  efektivitas  manajemen  perusahaan.
Berdasarkan  data  Kementerian  Ketenagakerjaan  per  7  April  2020,  tercatat  sebanyak
39.977  perusahaan  di  sektor  formal  yang  memilih  merumahkan  dan  melakukan  PHK
terhadap pegawainya akibat pandemi Covid-19. Total ada 1.010.579 orang pekerja yang
terkena dampak ini.  Ketika perusahaan  tidak dapat beradaptasi  atau menemukan  solusi
yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan terpaksa gulung tikar.    Dengan
demikian, lapangan pekerjaan akan semakin akan berkurang. Meskipun terdapat banyak
perusahaan  yang  gugur  dalam  masa  pandemi ini,  pemerintah  Indonesia  masih
memberikan  akses  kepada  beberapa  sektor  untuk  tetap  mempertahankan  perekonomian
nasional, seperti industri strategis dan industri-industri lain yang ditetapkan sebagai obyek
vital negara. Ketidakstabilan ekonomi akibat pandemi menimbulkan ketatnya persaingan-persaingan antar perusahaan.


Kestabilan  ekonomi  Indonesia  harus  dimulai  dari  akarnya.  Apabila  kehidupan
ekonomi  masyarakat  stabil,  kehidupan  ekonomi  nasional  juga  akan  pulih,  begitupun
sebaliknya.  Maka  dari  itu,  Kementerian  Keuangan  bekerja  sama  dengan  Kementerian
Ketenagakerjaan telah  mengeluarkan  kebijakan  pemaksimalan  Program  Kartu  Prakerja.
Program  ini  diharapkan  dapat  memperluas  kesempatan  kerja  dan  meningkatkan
produktivitas serta daya saing sehingga dapat memaksimalkan berbagai peluang yang ada
dan  menstabilkan  kembali  perekonomian  masyarakat  yang  kehilangan  pekerjaan  akibat
Covid-19.  Selain  pengaplikasian  pada  sebuah  lapangan  kerja  dalam  suatu  perusahaan,
masyarakat  diharapkan  dapat  berinovasi  dalam  menciptakan  lapangan  kerja  yang  baru
dengan merealisasikan ide-ide usaha sehingga masyarakat dapat  menumbukan  ekonomi
kreatif dan tidak selalu berorientasi pada perusahaan konvensional.


Kita  menyadari  bahwa  kebijakan  pembatasan  wilayah  membawa  dampak  yang
cukup merugikan.  Di sisi lain, adanya pandemi ini meningkatkan kreativitas pengusaha
dalam mengembangkan perusahaan atau industri yang dimiliki dengan melibatkan ilmu
pengetahuan teknologi. Hampir sebagian besar teknologi yang tengah berkembang secara
signifikan menjadi solusi dari berbagai permasalahan yang ada. Hal tersebut merupakan
salah  satu  faktor  pendukung  agar  masyarakat  dapat  tetap  berdiam  diri  di  rumahnya
sehingga  menghambat  penyebaran  Covid-19.  Kesehatan  dan  keselamatan  masyarakat
merupakan prioritas utama pemerintah. masyarakat Indonesia diminta untuk selalu disiplin  menaati  protokol  kesehatan  agar  kehidupan  kita  dapat  berjalan
normal  seperti  sedia  kala  dan  perekonomian  Indonesia  dapat  pulih  kembali  seiring
berjalannya waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun