Mohon tunggu...
Afifah Oktavia
Afifah Oktavia Mohon Tunggu... Guru - Assalamualaikum

Assalamualaikum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketidakmerataan Pendidikan di Pedalaman dan Kota Besar

11 Desember 2019   20:51 Diperbarui: 11 Desember 2019   21:10 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, pendidikan pada masa sekarang ini sangat penting untuk menunjang masa depan yang lebih baik, tetapi dalam kenyataannya masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak, baik karena keterbatasan ekonomi, jarak rumah yang jauh dari sekolah serta kurangnya fasilitas pemerintah dalam lingkungan pendidikan. pendidikan merupakan hak setiap warga Negara Indonesia dan merupakan cita-cita bangsa Indonesia untuk kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam UUD 1945.

Sementara yang kita ketahui anak-anak itu adalah yang akan melanjutkan bangsa ini pada masa yang akan datang, dan apa yang akan terjadi pada bangsa kita jika generasi penerusnya tidak mendapat pendidikan yang semestinya. 

Bangsa Indonesia ternyata belum mampu memaksimalkan potensi SDM yang ada. Di daerah perkotaan cenderung lebih maju daripada di daerah pedalaman. Sementara itu tingkat pendidikan juga sangat berpengaruh bagi dunia pekerjaan dimasa depan, mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah, orang yang sudah berpendidikan tinggi saja masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan apalagi orang-orang yang berpendidikan rendah serta kualitas pendidikan yang rendah.

Didesa atau dipedalaman kualitas guru-guru pun sangat rendah karena kebanyakan hanya lulusan SMA sehingga kualitas pendidikannya sangat rendah dibandingkan di perkotaan, kemudian ketertinggalan informasi juga merupakan faktor pendorong rendahnya pendidikan dipedalaman. Maka dari itu, pendidikan yang kurang maju ini mengakibatkan mayoritas masyarakat di pedesaan hanya berpendidikan tamatan SD. 

Minimnya masyarakat dipedalaman yang bependidikan tinggi mendorong bertambahnya angka pengangguran yang kemudian menimbulkan kemiskinan, hal tersebut menjadi masalah utama pada pendidikan pedalaman. 

Seperti contoh yang dikutip dari kompasiana.com di daerah perbatasan seperti kabupaten Mahulu, Pendidikan di wilayah perbatasan masih rendah karena program pemerataan pendidikan belum membuat Kabupaten Mahulu mendapatkan pendidikan yang layak.

Infrastruktur yang belum memadai juga merupakan salah satu pokok masalah tidak berkembangnya pendidikan dipedalaman, seperti ruang belajar yang berdindingkan papan, berlantaikan tanah,kursi-kursi yang sudah patah atau sudah tidak layak, dan akses yang masih sulit dan sarana komunikasi juga belum tersedia secara maksimal.

Banyak anak-anak di pedalaman yang untuk bersekolah saja menempuh jarak yang sangat jauh bahkan melewati sungai dan sawah untuk menempuh pendidikan. 

Jika dilihat dalam pembangunan wilayah perbatasan sampai saat ini masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan seperti masalah kemiskinan, kesenjangan pembangunan antara wilayah kota dengan pedalaman atau perbatasan, masalah ketenagakerjaan serta masalah lingkungan.

Berbeda seperti dipedalaman anak-anak yang berada di perkotaan yang mendapatkan pendidikan dengan mudah dan fasilitas yang sudah lengkap. Hal ini seharusnya dapat disyukuri oleh masyarakat di perkotaan karena mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terkendala oleh fasilitas dan akses transportasi yang mudah. 

Terlebih lagi kualitas mutu pendidikan yang sudah dijamin baik di daerah perkotaan. Tetapi hal yang berpendidikan yang baik saja justru tidak dapat mencerminkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun