Mohon tunggu...
Afifah Nur Utami
Afifah Nur Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Hobi saya pergi ke tempat-tempat indah yang tidak jauh-jauh dari alam.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengasah Komunikasi Anak Lewat Drama: Sebuah Sarana Pembelajaran yang Menyenangkan

2 Desember 2024   14:30 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:36 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era modern ini, kemampuan berkomunikasi menjadi keterampilan yang semakin penting untuk dimiliki setiap individu, termasuk anak-anak. Kemampuan ini tidak hanya dibutuhkan saat mereka berinteraksi dengan teman sebaya, tetapi juga di berbagai aspek kehidupan, seperti di lingkungan sekolah dan keluarga. Sayangnya, tidak semua anak tumbuh dengan rasa percaya diri yang cukup untuk berbicara di depan umum atau mampu menyampaikan gagasan mereka secara jelas. Banyak anak yang masih merasa malu, gugup, atau bahkan takut ketika diminta untuk berbicara di hadapan banyak orang. Di sinilah drama anak memainkan peran yang sangat penting, sebagai sebuah metode pembelajaran yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga efektif dalam mengasah kemampuan komunikasi.

Drama dapat didefinisikan sebagai karya dramatis yang ditampilkan aktor di atas panggung. Sebuah cerita didramatisasi, yang berarti karakter dan peristiwa dalam cerita dihidupkan melalui pertunjukan panggung oleh aktor yang memainkan peran karakter dalam cerita dan bertindak melalui peristiwanya. Dalam memerankan peran, aktor menggambarkan emosi dan kepribadian karakter (Rizam et al., 2021). Jadi, drama adalah sebuah cerita yang
membawakan tema tertentu dengan dialog dan gerak sebagai pengungkapannya (Ramadhan et al., 2022).

Drama anak memberikan ruang yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar mengekspresikan diri. Mereka diajak untuk bermain peran, memahami emosi, dan berinteraksi dengan teman-temannya. Dalam prosesnya, anak-anak tidak hanya belajar bagaimana berbicara dengan baik, tetapi juga memahami pentingnya mendengarkan, berkolaborasi, dan memahami perasaan orang lain. Dengan pendekatan yang kreatif ini, drama anak menjadi sebuah alat pembelajaran yang sangat berharga untuk mendukung perkembangan komunikasi mereka.

Pendidikan seni drama di SD mempunyai fungsi yaitu untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, memberi perkembangan estetik, dan membantu penyempurnaan kehidupan (Gustiawan & Mayar, 2023). Drama anak adalah bentuk seni peran yang melibatkan anak-anak sebagai pelaku utamanya. Biasanya, drama ini mengambil cerita-cerita sederhana yang relevan dengan dunia mereka, seperti cerita tentang persahabatan, petualangan, atau nilai-nilai moral yang mendidik. Melalui drama, anak-anak diajak untuk masuk ke dalam dunia imajinasi, bermain peran sebagai tokoh tertentu, dan menyampaikan dialog yang telah mereka pelajari sebelumnya. Meskipun terlihat sederhana, aktivitas ini sebenarnya memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan komunikasi mereka. Jika dalam pembelajaran drama karakter kreatif ini dapat diimplementasikan melalui improvisasi dari hasil imajinasi peserta didik saat memainkan peran. Hasil dan manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu siswa dapat lebih berani, melatih keterampilan berbicara dan membacanya serta meningkatkan kreativitas siswa saat menjadi orang lain (acting) (Murniviyanti et al., 2022).

Salah satu alasan utama mengapa drama anak sangat efektif untuk melatih kemampuan komunikasi adalah karena drama menciptakan suasana belajar yang interaktif. Anak-anak tidak hanya mendengarkan instruksi guru, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Mereka diajak untuk berbicara, mendengarkan, memahami, dan merespons situasi dalam drama. Proses ini menuntut mereka untuk berpikir secara spontan, menggunakan bahasa tubuh, dan menyampaikan pesan dengan cara yang dapat dipahami oleh orang lain. Semua keterampilan ini adalah elemen penting dalam komunikasi.

Lebih dari itu, drama anak memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak tentang bagaimana cara berkomunikasi dalam berbagai situasi. Misalnya, mereka mungkin harus memainkan peran sebagai seorang teman yang memberikan nasihat, seorang penolong yang memberi arahan, atau bahkan seorang pemimpin yang memotivasi timnya. Pengalaman-pengalaman ini membantu anak-anak untuk memahami berbagai gaya komunikasi dan bagaimana cara menggunakannya dengan efektif.

Manfaat Drama Anak dalam Pengembangan Kemampuan Berkomunikasi

Pengaplikasian pendidikan karakter melalui media karya sastra, seperti drama, perlu mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk estetika,  plot dan pemilhan diksi kata, sehingga, pendidikan moral dalam karya sastra dapat muncul dengan lebih kuat dan mendalam (Cahyani et al., 2024). Drama anak memberikan banyak manfaat bagi perkembangan komunikasi anak-anak. Beberapa manfaat tersebut meliputi :

  • Meningkatkan Kepercayaan Diri : Kepercayaan diri adalah fondasi utama dalam komunikasi. Banyak anak yang merasa malu atau takut untuk berbicara di depan orang lain karena kurangnya rasa percaya diri. Melalui drama, anak-anak diajak untuk tampil di depan teman-teman mereka atau bahkan di depan audiens yang lebih besar. Pengalaman ini membantu mereka untuk mengatasi rasa takut dan belajar bahwa berbicara di depan umum bukanlah sesuatu yang menakutkan. Semakin sering mereka melakukannya, semakin percaya diri mereka dalam berbicara. Drama juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan apresiasi dari orang lain. Tepuk tangan, senyuman, atau pujian dari penonton dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka secara signifikan. Dengan begitu, mereka akan semakin termotivasi untuk berbicara dengan lebih baik di kesempatan-kesempatan berikutnya.
  • Mengasah Kemampuan Berbicara : Salah satu aspek terpenting dalam komunikasi adalah kemampuan berbicara dengan jelas dan efektif. Dalam drama, anak-anak diajarkan bagaimana cara berbicara dengan intonasi, volume, dan ekspresi yang sesuai. Mereka belajar bagaimana cara menyampaikan pesan dengan cara yang mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu, drama juga mengajarkan anak-anak untuk berbicara dengan percaya diri meskipun berada di bawah tekanan, seperti ketika harus mengingat dialog yang panjang atau ketika harus merespons secara spontan.
  • Melatih Kemampuan Mendengarkan : Komunikasi yang baik tidak hanya soal berbicara, tetapi juga mendengarkan. Dalam drama, anak-anak diajak untuk mendengarkan dialog dari teman-temannya agar dapat merespons dengan tepat. Mereka belajar untuk tidak hanya mendengarkan kata-kata, tetapi juga memahami makna dan emosi yang terkandung dalam dialog tersebut. Kemampuan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika mereka berinteraksi dengan orang lain.
  • Memperkaya Kosakata : Drama juga dapat membantu anak-anak untuk memperkaya kosakata mereka. Ketika mereka mempelajari naskah drama, mereka akan mengenal banyak kata dan frasa baru. Mereka juga belajar bagaimana cara menggunakan kata-kata tersebut dalam konteks yang tepat. Dengan kosakata yang lebih kaya, anak-anak akan lebih mudah untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka.
  • Belajar Menyampaikan Emosi : Dalam drama, anak-anak sering diminta untuk menunjukkan berbagai emosi, seperti bahagia, sedih, marah, atau takut. Mereka belajar bagaimana cara menyampaikan emosi ini tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi suara. Kemampuan ini sangat penting dalam komunikasi sehari-hari, karena emosi sering kali menjadi bagian dari pesan yang ingin disampaikan.
  • Meningkatkan Kerja Sama Tim : Drama biasanya melibatkan banyak pemain. Anak-anak harus bekerja sama dengan teman-temannya untuk memastikan bahwa drama berjalan dengan lancar. Mereka belajar bagaimana cara berkomunikasi secara kolaboratif, seperti memberikan dukungan kepada teman yang lupa dialog atau menyelesaikan masalah bersama-sama ketika terjadi kesalahan di atas panggung.

Cara Menerapkan Drama Anak dalam Pembelajaran

Bagi para pendidik atau orang tua yang ingin menggunakan drama sebagai alat pengembangan komunikasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan :

  • Pilih Cerita yang Relevan : Pilihlah cerita yang sesuai dengan usia dan minat anak-anak. Cerita yang relevan akan membuat mereka lebih mudah untuk terlibat dan memahami pesan yang ingin disampaikan.
  • Libatkan Anak dalam Proses Kreatif : Ajak anak-anak untuk ikut serta dalam menulis naskah, mendesain kostum, atau membuat properti sederhana. Ini akan membuat mereka merasa lebih terlibat dan termotivasi.
  • Latih dengan Sabar : Berikan waktu kepada anak-anak untuk memahami peran mereka, menghafal dialog, dan berlatih gerakan. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi atas setiap usaha mereka.
  • Adakan Pertunjukan : Setelah latihan selesai, adakan pertunjukan di depan keluarga atau teman sebaya. Pengalaman ini akan memberikan anak-anak rasa pencapaian dan membangun rasa percaya diri mereka.

Kisah Sukses Drama Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun