Mohon tunggu...
Afifah Nurlianah
Afifah Nurlianah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Afifah Nurlianah Mahasiswa dari Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Paradigma Dasar Pembelajaran

11 Januari 2025   14:24 Diperbarui: 11 Januari 2025   14:24 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Paradigma Dasar Pembelajaran.

Secara umum paradigma adalah sebuah kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseoranng dalam bertindak pada kehidupan sehahari-hari. Menurut Mustopadijaja menyebutkan bahwa Paradigma adalah teori dasar atau cara pandang yang fundamental, dilandasi nilai-nilai tertentu, dan berisikan teori pokok, konsepsi, asumsi, metadologi atau cara pendekatan yang dapat digunakan para teoritis dan praktisi.

Paradigma merupakan sebuah modal dalam teori ilmu pengetahuan sebagai kerangka berfikir. Paradigma berfungsi sebagai dasar seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungan.  Cara pandang paradigma seseorang terhadap sesuatu yang mempengaruhinya dalam berfikir, bersikap dan bertingkah laku. Paradigma pembelajaran bermakna sebagai cara pandang terhadapn proses pembelajaran suatu sisi dilihat bahwa siswa/ peserta didik sangat dominan pengaruhnya terhadap proses pembelajaran.

Dualisme Paradigma Pembelajaran ada 2 paradigma pembelajaran yang saling bertentangan antara satu dengan lainya.

  • Paradigma lama
  • Percaya bahwa guru menjadi faktor utama untuk menentukan. Guru dipandang menjadi sosok yang paling tahu dan siswa yang mencari tahu. Siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan.
  • Paradigma Baru
  • Paradigma ini sebaliknya dari paradigma lama. Jadi, siswa diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran. Tidak hanya guru saja yang menjadi sosok paling tahu, siswa juga bias menggali ilmu lebih banyak yang tidk hanya didalam rung kelas saja.

Paradigma pembelajaran merupakan cara siswa untuk mengetahui ilmu lebih banyak dan memperoleh pengetahuan yang lebih luas dari aktivitas Pendidikan. Dalam kegiatan pembelajaran paradigma lebih menitik beratkan pada bagaimana proses belajar itu dilakukan  dan apa yang bias dipahami oleh siswa.  Mungkin saat ini masih sering menjumpai metode paradigma lama. Dimana guru hanya fokus menjelaskan dan siswa mendengarkan. Padahal jika menggunakan metode baru dapat melihat kemampuan-kemampuan dari para siswa. Dalam paradigma baru tidak hanya untuk mengubah perilaku tapi juga untuk membentuk kemampuan dan jati diri para siswa. Mendidik siswa yang berkualitas  agar mampu bersaing sesuai dengan perkembangan teknologi dan zaman.  Dan jika siswa terus menerus mendengarkan guru menjelaskan mungkin akan banyak sekali efek bosan saat belajar. Guru tidak menyampaikan ilmu secara langsung pada siswa dengan instan . guru harus mampu membawa siswa untuk memahami  dan memperoleh ilmu baru dengan menggunakan pemahaman dan cara pandangnya masing-masing. Paradigma pembelajaran lebih ke cara berfikir berdasarkan pandangan yang menyeluruh. Paradigm pembelajaran juga sering disebut dengan cara pandang terhadap masalah-masalah.

            Siswa itu memiliki kepribadiannya masing-masing, guru harus bisa memahami kemampuan siswanya masing-masing. Siswa memiliki kemampuan tersendiri, dengan adanya paradigma pembelajaran baru dimana guru memberi kebebasan kepada siswa untuk menggali ilmu yang lebih luas tidak hanya di ruang lingkup kelas siswa dapat menunjukan kepribadiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun