PROLOG
TK Mardi Utomo pertama kali dirintis pada tahun 1989. Tk Mardi Utomo didirikan oleh Yayasan Tim Penggerak yaitu PKK Desa Kedukbembem yang pada saat itu diketuai oleh ibu Sumini. Penyelenggaraan TK pada saat itu di laksanakan di kantor balai Desa, meski dalam kondisi yang masih terbatas tapi tidak menyulutkan semangat para pelopor pendiri TK. Dengan berjalannya waktu upaya yang semakin meningkat, akhirnya pada tanggal 19 Juli 1989, TK Mardi Utomo bisa mendapatkan ijin pendirian dari pemerintahan pada kepemimpinan kepala desa Bpk Kandim. Sekolah adalah tempat pembentukan karakter bagi siswa yang sangat memengaruhi perkembangan kognitif.
Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia dini usia 4-6 tahun. Pendidikan taman kanak-kanak yang sering disebut TK merupakan salah satu bentuk PAUD. Pendidikan anak usia dini yang memiliki peran penting untuk mengembangkan  kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini (PAUD) khususnya Taman Kanak-kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai 6 aspek perkembangan.
Kegiatan belajar yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan meletakkandasar-dasar bagi pengembangan diri anak didik lebih lanjut.  Pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) hendak disesuaikan dengan anak usia yang masih suka bermain, prinsip belajar anak yang bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain terenggut dengan paksa.  Calistung sudah identik dengan pembelajaran yang berorientasi akademik dan malah menghilang konsep belajar untuk anak, makadari itu disekolahan TK Mardi Utomo menerapkan Calistung masuk ke ekstra kalaupun dimasukkan dalam pembelajaran itu sewajarnya dengan memakai media. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui model evaluasi itu untuk penunjang tingkat pencapaian perkembangan anak melalui kemampuan membaca, menulis  dan menghitung anak usia dini.
INTI / PEMBAHASAN
Program kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak (TK) berfungsi untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan perkembangannya, mengenalkan anak dengan dunia sekitarnya, mengembangkan sosialisasi anak, mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak, memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya. Belajar membaca yang diajarkan secara terpadu, yang menitikberatkan pada pengenalan huruf dan kata, mehubungkan dengan bunyi(Dwi Istiyani, 2013: 4). Membaca, menulis dan berhitung yang dikenal dengan calistung sejak dini tanpa memperhatikan aspek kebutuhan perkembangan anak yang tidak hanya perkembangan anak yang tidak hanya perkembangan kognitif saja, namun perkembangan social emosional, bahasa, moral agama, fisk motorik dan seni juga perlu mendapatkan perhatian untuk distimulus.sejatinya cara belajar anak yang merupakan bermain terenggut dengan paksa dan melibatkan konsep bermain atau pentingnya bermain untuk anak.(Lutfatulatifah & Slamet wahyudi, 2017:78)
Untuk mengevaluasi program Calistung di TK Mardi Utomo dilakukan dengan model CIPP mencakup (context, input, prosess, product) model ini dipilih oleh peneliti karena kajian yang akan dibahas kali ini.
- Aspek konteks, Pada aspek konteks menunjukan bahwa pemerintah harus serius untuk melakukan pemantaun dan mengkaji ulang regulasi mengenai program yang dicanangkan sehingga masalah yang terjadi karena buta aksara tidak terjadi lagi. Sementara mengenai tujuan program calistung sudah tercapai tapi perlu dicanangkan secara permanen sehingga tidak ada lagi siswa yang tidak bisa membaca.
- Aspek  input menunjukan bahwa, sarana pra sarana dan sumber dana sudah sesuai dengan ketentuan namun kedepannya perlu ditingkatkan lagi sehingga lebih baik.
- Aspek proses, menunjukkan bahwa pembelajaran / ekstra calistung sudah berjalan sesuai target.
- Aspek produk Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa program calistung sudah berjalan sesuai dengan target
Evaluasi bukan hanya perlu tapi kebutuhan untuk penunjang tingkat pencapaian penilaian perkembangan anak "ucap guru di TK".
KESIMPULAN
Pembelajaran calistung sebetulnya bisa saja diterapkan pada anak usia dini dengan metode yang tepat, yakni melalui bermain agar tidak menghilangkan prinsip belajar anak. Namun yang sudah dipahami calistung sudah identik dengan pembelajaran yang berorientasi akademik dan malah menghilangkan konsep bermain untuk anak. Untuk mengvaluasi program Calistung di TK Mardi Utomo dilakukan dengan model CIPP mencakup (context, input, prosess, product) dari segi evaluasi guru juga melakukannya dengan baik dan sistematis.
ROKOMENDASI