II. Plot
Plot berarti kisah sebuah film, buku, drama, dan lain-lain. Plot adalah urutan di mana segala sesuatu bergerak dan terjadi dalam sebuah cerita. plot adalah pengaturan ide dan / atau insiden yang membentuk sebuah cerita. Kita dapat mengatakan bahwa, cerita memiliki urutan kronologis yang baik hanya jika cerita tersebut mengaitkan peristiwa dengan urutan kejadiannya. Sementara itu, jika cerita bergerak mundur dalam waktu, itu disebut sebagai Flashback. Dalam karya sastra, apakah itu cerita pendek, novel, atau drama konflik terjadi ketika protagonis mulai memiliki masalah atau berjuang melawan antagonis. Jenis-jenis plot:
a. Plot progresif: memiliki klimaks sentral diikuti oleh denouement.
b. Plot episodik: memiliki satu insiden atau episode pendek yang ditautkan dengan yang lain dengan karakter yang sama atau tema pemersatu (mungkin melalui bab). Digunakan oleh penulis untuk mengeksplorasi kepribadian karakter, sifat keberadaan mereka, dan rasa periode waktu tertentu.
III. Setting
Yang dimaksud dengan setting adalah waktu dan tempat di mana aksi sebuah buku, film, drama, dan lain-lain. Â Penulis mungkin akan mengembangkan ide mereka untuk menciptakan karya sastra yang baik. Tentu saja dalam proses penulisan ini, penulis akan dengan serius menemukan latar yang cocok untuk cerita mereka. Pengaturan ini menyediakan konteks historis dan budaya untuk karakter. Itu sering dapat melambangkan keadaan emosi karakter. Ada enam jenis pengaturan:
a. Pengaturan latar adalah ketika pengaturan tidak penting untuk cerita dan cerita bisa terjadi di pengaturan apa pun.
b. Pengaturan integral adalah ketika aksi, karakter, atau tema dipengaruhi oleh waktu dan tempat, pengaturan. Pengaturan kontrol mengontrol karakter.
c. Fungsi pengaturan: The Witch of Blackbird Pond oleh Elizabeth Speare menciptakan pengaturan penghematan Puritanical: tembaga yang digosok tangan, menunjukkan kerja keras, pintu seperti benteng yang berat, cermin kecil yang redup, bangku kayu yang parah, Gedung Pertemuan yang tidak dicat, pos cambuk, pilory, dan stok.
d. Pengaturan sebagai antagonis: Karakter harus menyelesaikan konflik yang dibuat oleh pengaturan
e. Pengaturan yang menerangi karakter: Pengaturan  yang terbatas membantu para karakter menemukan diri mereka sendiri dan tumbuh sebagai individu.
f. Pengaturan sebagai simbolisme: simbol adalah orang, tempat, objek, situasi, atau tindakan yang beroperasi pada dua tingkat makna, literal dan kiasan, atau sugestif. Anak-anak hanya akan memahami simbol yang jelas.
IV. Tema
Tema adalah poin utama sebuah cerita. Temanya adalah sebuah ide, yang menyampaikan apa yang akan terjadi dalam karya sastra itu, siapa aktor, bagaimana kondisi aktor itu, apa yang akan menjadi masalah dalam karya sastra itu, bagaimana menyelesaikannya, dll. Dapat dikatakan tema itu adalah semua hal yang berhubungan dengan cerita dari awal hingga akhir. Gagasan tema biasanya datang dari kehidupan nyata manusia atau fiksi. Tanpa tema, penulis atau penulis tidak dapat membuat atau mengatur karya sastra yang baik.
V. Sudut pandang
Sudut pandang ditentukan oleh deskripsi karakter, latar, dan peristiwa yang diceritakan penulis kepada pembaca sepanjang cerita.
a. Narator adalah Orang yang menceritakan kisah yang mungkin atau mungkin bukan karakter dalam cerita.
b. Orang pertama adalah Narator berpartisipasi dalam aksi tetapi terkadang memiliki pengetahuan / visi yang terbatas.
c. Orang kedua adalah Narator menyapa pembaca secara langsung seolah-olah dia adalah bagian dari cerita.
d. Orang Ketiga (Tujuan) adalah  Narator tidak disebutkan namanya / tidak dikenal (pengamat terpisah). Tidak menganggap perspektif karakter dan bukan karakter dalam cerita. Narator melaporkan peristiwa dan membiarkan pembaca memberikan makna.