Daur ulang baja adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi limbah dan meminimalkan dampak lingkungan dari industri konstruksi dan manufaktur. Proses ini tidak hanya membantu melestarikan sumber daya alam tetapi juga mengurangi emisi karbon. Berikut adalah panduan singkat mengenai proses daur ulang baja:
1. Pengumpulan dan Sortasi
Langkah pertama dalam daur ulang baja adalah pengumpulan material bekas dari berbagai sumber, seperti konstruksi lama, kendaraan yang sudah tidak digunakan, dan produk baja usang. Setelah itu, baja dikumpulkan dan dipilah berdasarkan jenis dan kualitas untuk mempermudah proses selanjutnya.
2. Pemotongan dan Pemrosesan
Baja yang sudah dipilah kemudian dipotong menjadi bagian-bagian kecil menggunakan mesin pemotong. Pemotongan ini mempermudah transportasi dan pemrosesan lebih lanjut. Setelah dipotong, baja biasanya diproses lebih lanjut untuk menghilangkan kontaminan seperti cat, karat, dan kotoran.
3. Peleburan
Baja yang sudah diproses dimasukkan ke dalam tungku peleburan. Dalam tungku, baja dipanaskan hingga suhu tinggi untuk meleleh dan membentuk logam cair. Proses ini biasanya dilakukan di Electric Arc Furnace (EAF) atau Basic Oxygen Furnace (BOF). Peleburan memungkinkan baja untuk dicampur dan dibentuk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
4. Pencetakan dan Pembentukan
Setelah proses peleburan, baja cair dituangkan ke dalam cetakan untuk membentuk billet, slab, atau bloom. Billet dan slab kemudian diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk baja seperti lembaran, batang, dan profil baja. Proses ini melibatkan penggulungan dan pembentukan untuk mencapai bentuk akhir yang diinginkan.
5. Pengujian dan Kualitas
Produk baja yang sudah jadi akan menjalani serangkaian pengujian untuk memastikan kualitas dan kepatuhan terhadap standar industri. Pengujian ini meliputi pemeriksaan kekuatan, ketahanan, dan komposisi kimia.
6. Penggunaan dan Reintegrasi