Mohon tunggu...
Afifah putrinurisma
Afifah putrinurisma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan islam dalam lingkaran globalisasi

17 Desember 2024   14:27 Diperbarui: 17 Desember 2024   14:27 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum pendidikan adalah sebagai suatu proses pem bentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya fikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional). (Fahrur Razy Dalimunte,1999:11). Pendidikan merupa- kan aktivitas yang diorientasikan kepada pengembangan individu manusia secara optimal. Proses ini tidak akan pernah berhenti dalam membentuk pribadi intelektual dan emosional. Dalam hal ini pen- didikan secara umum masih belum dapat memberikan kelengkapan unsur pribadi manusia dari segi spriritualnya. Oleh karena itu pendidikan agama diikutandilkan dalam proses tersebut.

Pendidikan Islam adalah suatu proses yang melatih perasaan murid-murid dengan cara sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan mereka yang di pengaruhi dengan nilai-nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai-nilai Islam.

System kependidikan Islam mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi. Menurut Hasan Langulungan pengertian ilmu pendidikan Islam adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peran memindahkan pengetahuan, dan nilai-nilai islam yang dijelaskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasinya di akhirat.

Sedangkan tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri adalah terwujudnya menusia sempurna. Atau manusia bertaqwa kepada Allah SWT. Juga tujuan dari pendidikan Islam itu ialah menimbulkan pertumbuhan yang seimbang dari kepribadian total manusia melalui latihan spiritual dan intelektual, rasional diri.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwasan- nya pendidikan Islam merupakan proses penyiapan generasi muda dengan memindahkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang seimbang secara nash dan akal untuk membekalinya dengan sikap spiritual, intelektual, dan emosional. Melalui pendidikan inilah, diharapkan dapat tertata basis nilai, pemikiran, dan moralitas bangsa agar mampu menghasilkan generasi yang tangguh dalam keimanan, kokoh dalam kepribadian, kaya dalam intelektual, dan unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Akan tetapi, usaha untuk mewujudkan generasi-generasi yang tangguh, kokoh, kaya, dan unggul tersebut tidaklah mudah, terutama pada era globalisasi seperti saat ini. Di mana globalisasi telah membawa wajah baru dalam proses ekspansi besar-besarannya dan berusaha mendominasi kekuatan teknologi, ilmu pengerahuan, politik, budaya, militer, dan ekonomi. Sehingga banyak permasalahan-permasalahan pendidikan yang muncul dan berkembang yang mampu menguatkan system pendidikan Islam dan melemahkan di sisi yang lain. Hal tersebut tidak lepas dari aspek positif dan negative dari globalisasi itu sendiri.

Islam sangat memperhatikan akal, karena akal menjadi sandaran dalam pemahaman agama dan pengelolaan potensi alam. Islam mendorong agar manusia dapat mencapai pengetahuan yang tinggi dengan akalnya (Qardawi, 2001: 136). Pengetahuan modern, pengetahuan moral, pengetahuan iptek dan lain sebagainya sangat dianjurkan untuk dimiliki oleh pribadi muslim. Pengetahuan inilah yang akan diolah oleh akal untuk dikembangkan kembali menjadi bahan untuk melakukan perbaikan-perbaikan di masa sekarang ataupun masa yang akan dating.

Perhatian Islam dan system pendidikannya terhadap usaha menjaga dan menjunjung tradisi Islam dalam perbaikan dunia telah menunjukkan bahwasannya Islam tidak memberikan kekangan terhadap kebebasan berfikir dan berkreasi sebagai bentuk dari optimalisasi peran akal. Di sini setiap muslim diberikan kebebasan berfikir dan berkreasi untuk mengolah apa yang didapat sesuai dengan perkembangan zaman dengan tetap berpegang pada ketentuan nash Al-Qur'an dan hadith. Sehingga usaha-usaha kreatif dalam pemikiran ataupun tindakan akan membawa kepada perbaikan yang diinginkan.

Islam telah mengajarkan konsep kebebasan berfikir, berkreasi, berinovasi, dan pembaharuan dalam segala segi kehidupan manusia. Berfikir bebas untuk mengali kebaikan teori-teori terdahulu ataupun modern untuk dikonfergensikan dengan system hidup dan kehidupan Islam sehingga pembaharuan dan pemenuhan kebutuhan era globalisasi yang sesuai dengan nilai Islam dapat dipenuhi. Dari berfikir juga akan dapat memunculkan inovasi-inovasi yang berkelanjutan dalam segala sisi kehidupan manusia terutama dalam pendidikan Islam.

Optimalisasi akal sebagaimana di tanamkan Islam dalam system pendidikan Islam tergambarkan pada usaha-usaha nyata yang dilakukan umat islam dan system pendidikannya untuk selalu mengembangkan mutu pendidikannya. System pendidikan Islam tidak membutakan diri dengan perkembangan zaman, tetapi membuka diri untuk pendapat ataupun penemuan baru dalam system pendidikan, tidak menutup diri dari yang modern dan tidak melupakan masa depan tetapi tetap berpegang pada ajaran dan pengalaman masa lampau.

Pendidikan Islam terus melakukan pengkajian, evaluasi, dan pengembangan diri dalam menghadapi era globalisasi. Hal tersebut dilakukan agar system pendidikan Islam mampu berjalan beriringan dengan perkembangan zaman sehingga mampu bersaing dengan system pendidikan yang lainnya. Islam tidak mengajarkan perasaan untuk berpuas diri dengan tujuan yang sudah dicapai. Karena hal tersebut akan mematikan akal dan kreatifitas individu yang akan membawa kepada hilangnya sebuah eksistensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun