Mohon tunggu...
Afifa Ahrani
Afifa Ahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PLS FIP UNP

menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Waspada HIV dan AIDS

30 Mei 2024   15:50 Diperbarui: 30 Mei 2024   16:16 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penyuluhan Kesehatan HIV dan AIDS
Apakah teman teman tau apa itu HIV dan AIDS??
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, melemahkan kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu tahap akhir infeksi HIV di mana sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit serius.
Tanda Gejala HIV dan AIDS
1.Batuk berkepanjangan
2.Kelainan kulit dan iritasi
3.Demam tinggi berkepanjangan
4.Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan yang tidak sembuh sembuh
Perbedaan Utama HIV dan AIDS
HIV: virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
AIDS: kondisi akhir dari infeksi HIV, di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah
Cara Penularan HIV
1.Hubungan seksual: vaginal, anal, atau oral tanpa kondom
2.Kontak dengan darah: berbagi jarum suntik, transfusi darah yang terkontaminasi, prosedur medis yang tidak aman
3.Penularan dari ibu ke anak: selama kehamilan, persalinan, atau menyusui
Gejala HIV
1.Gejala awal (dalam 2-4 minggu setelah infeksi): demam, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam kulit, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot
2.Gejala selanjutnya (saat HIV berkembang): diare, penurunan berat badan, infeksi jamur, sariawan, lelah kronis
3.Gejala AIDS: infeksi serius, kanker, penurunan berat badan yang ekstrem, demensia
Pengobatan HIV
1.Pengobatan antiretroviral (ART): kombinasi obat yang dapat menekan virus dan memungkinkan orang dengan HIV hidup lama dan sehat. ART tidak menyembuhkan HIV, tetapi dapat mengendalikannya hingga tingkat yang tidak terdeteksi dalam darah.
2.Pengobatan pencegahan pra-paparan (PrEP): obat yang dapat diminum oleh orang yang tidak terinfeksi HIV untuk mengurangi risiko tertular HIV melalui hubungan seksual.
Pencegahan HIV
1.Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.
2.Hindari berbagi jarum suntik.
3.Dapatkan tes HIV secara teratur.
4.Jika Anda hamil dan terinfeksi HIV, bicarakan dengan dokter Anda tentang cara mencegah penularan ke bayi Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun