Hari ini kita melihat dari ketiga capres dan cawapres sama-sama memiliki kemampuan beretorika yang cukup bagus, hingga cukup banyak dari masyarakat menanti-nantikan debat capres dan cawapres dalam kontestasi politik tahun 2024 ini.Â
Dalam menghadapi perang retorika kali ini masyarakat dituntut untuk memiliki kecakapan dalam memilah informasi, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang berdasarkan "katanya" dan mana yang berdasarkan "faktanya".Â
Oleh sebab itu, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan politik menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan beragam lapisan masyarakat itu sendiri.
Pendidikan politik yang efektif dapat membantu meningkatkan literasi masyarakat terhadap informasi dan memungkinkan mereka menjadi pemilih yang cerdas.
Pada saat yang sama, regulasi yang bijaksana terhadap media sosial dan praktik politik dapat membendung gelombang disinformasi dan polarisasi.Â
Dalam menghadapi perang retorika di kontestasi politik 2024, masyarakat memiliki peran krusial untuk memastikan bahwa retorika yang digunakan oleh politisi melayani kepentingan bersama dan membawa dampak positif bagi pembangunan demokrasi.Â
Melalui pemahaman yang mendalam tentang retorika dan kritisisme terhadap pesan politik, kita dapat menciptakan masyarakat yang terinformasi dan terlibat dalam proses demokratisasi tanpa harus terperangkap dalam perang retorika yang merugikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H