--Percaya tidak? Bila kamu dulu itu di malam-malamku hanya burayak-burayak lamunan penyesalan
yang aku tetaskan dari sepasang indukan; keadaan dan ketakutan
Selama-lamanya jelas merindukanmu takkan pernah menjadi ketenangan--
--Mengerti tidak? Bila kamu kini hanya remahan ketapang kering di rendaman airmata kesedihan
 yang sengaja aku larutkan untuk membasmi doa-doa yang sering salah tujuan dan memekatkan warna kerelaan
 Ya semoga saja jika teringat kembali padamu itu bukan menjadi bentuk keterbelakangan--
--Dan tenang saja, keindahanmu yang semakin tampak nanti diingatan mungkin hanya aku simpan dan rawat sebagai hiasan didalam soliter sindiran bukan sandaran
yang senantiasa ingin aku letakkan dirak-rak penuh kesadaran dan cuma hanya ingin melirikmu sebagai bahan pelajaran bukan perjalanan
Sebab aku harus secepatnya sadar bilamana kamu dihidupku itu begitu indah cuma sebagai keteringatan bukan  keterikatan--
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI