Mohon tunggu...
Pemuja Sunyi
Pemuja Sunyi Mohon Tunggu... Duta Besar - 👤

.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Ingin Mencintaimu

4 Juli 2019   16:45 Diperbarui: 4 Juli 2019   16:49 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin mencintaimu seperti penjudi sejati, yang mana meski kalah berulang-kali aku akan semakin penasaran dan apabila menang aku semakin mencintai. Patah hati dan jatuh hati bagi cinta seorang penjudi adalah sama-sama menghidupkan hati. 

Aku ingin mencintaimu seperti perokok baik, yang mana setiap kali habis mengisap asap, abu dan puntung aku sediakan tempatnya sembunyi. Asap kenangan, abu kerinduan dan puntung namamu bagi cinta perokok baik adalah tak sampai mengusik cinta yang sudah pasif.

Aku ingin mencintaimu seperti pemabuk berat, tak pernah jera meski sering dibuat sempoyongan dan pengar selepas menenggaknya berkali-kali. Ingatan dan kosentrasi pemabuk berat adalah rela melupakan diri sendiri demi sebuah kebahagiaan. Mencintai dan dilupakan itu sama-sama nikmat.

Dan aku ingin mencintaimu seperti penulis puisi, kau adalah huruf-huruf mati yang aku beri paru-paru. Aku adalah tinta biasa yang kamu beri rupa-rupa. Tetapi apakah kau membacanya? Jangan!! Aku tak ingin apabila kau mencintaiku karena puisi.

-----

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun