Mohon tunggu...
Pemuja Sunyi
Pemuja Sunyi Mohon Tunggu... Duta Besar - 👤

.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Benci Pantai

26 Mei 2019   21:58 Diperbarui: 26 Mei 2019   22:09 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku benci pantai saat perasaanmu duduk santai, aku ingin deburan ombakmu berlari mengejar ketertinggalan rasamu yang mungkin kini kau berkata; Lebih baik cintaku pergi.

Aku benci santai saat riangmu menepi di bibir sunyi pantai, aku ingin kamu segera berhenti ratapi siluet kelam yang kini jadi angin sepoi-sepoi di bawah nyiur mati; Tak lagi melambai-lambai.

Aku benci pantai tapi lebih membenci diriku sendiri tak bisa bawa pulang kembali air matamu yang kini menjadi butiran pasir, aku ingin pinjamkan kedua bola mataku yang masih berwarna ini kepadamu yang tatapannya kini hitam putih. 

Aku benci santai saat perasaanmu mulai hambar melihat lukisan pantai, aku ingin sembuhkan lukamu namun keburu lembayung senjamu kini telah berkebaya ungu; Semesta melihatmu indah namun kamu malah melihat yang indah dengan kedua bola mata merintih.

----

Indonesia Bagian Selatan, 26/05/19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun