Mohon tunggu...
AFIF NUR FAUZAN
AFIF NUR FAUZAN Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Sebagai seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seberapa banyak Ilmu di dunia ini?

18 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 19 Januari 2025   15:22 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Pengetahuan (Sumber: Raharja.ac.id)

Manusia terus merenungkan ciptaan, hasil renungan dirumuskan menjadi bangunan ilmu. Ribuan orang dalam kurun waktu dua ribu lima ratus tahun terakhir telah menghasilkan ribuan buku yang tersebar di berbagai perpustakaan dunia. Kita yakin, ilmu yang telah digali manusia belum seberapa dibandingkan dengan yang belum digali.

"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh langit (lagi) sesudah (kering)-nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."

(QS Luqman [31]: 27)

Orang menemukan bilangan aneh, bukan genap juga bukan ganjil. Bilangan tersebut tidak nol, tetapi jika dikuadratkan menjadi nol. Bilangan ini hadir untuk keberadaan fermion, seperti elektron yang terikat oleh larangan Pauli, satu keadaan yang sama sekali tidak boleh ditempati oleh dua atau lebih elektron. Bilangan aneh ini disebut bilangan Grassmann.

Begitulah, sebagian orang yang tekun, yakni para ahli matematika dan fisika matematika, berpikir tentang dunia dengan cara yang berbeda. Dunia sebagai struktur yang ditata secara tepat menurut hukum-hukum matematika. Mereka berpikir bahwa dunia fisik merupakan penampakan atau sebagai sesuatu yang muncul dari dunia matematika. Mereka pun tidaklah berlebihan, satu hal yang cukup mencenangkan tentang perilaku dunia adalah bagaimana matematika mampu menggambarkannya dengan tingkat akurasi yang luar biasa.

Semakin kita memahami dunia fisik dan semakin dalam kita menyelami hukum-hukum alam, semakin ia tampak sebagai pikiran yang sangat rapi, dunia fisik menguap, dan yang tersisa adalah matematika. Semakin dalam kita memahami hukum-hukum fisika, semakin kita dibawa pada dunia dan konsep matematika. Itukah bahasa Tuhan di dalam ciptaan alam? Wallahu a'lam, yang jelas itulah yang kita ketahui sampai hari ini. Kita juga yakin masih banyak lagi yang belum kita ketahui.

Referensi:

Purwanto, Agus, 2015, "Ayat-ayat Semesta: Sisi-sisi Al-Quran Yang Terlupakan", Penerbit Mizan, PT. Mizan Pustaka, Anggota IKAPI, Jln. Cinambo No. 135 Ujungberung, Bandung, Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun