Mohon tunggu...
Muhammad Alfiyan
Muhammad Alfiyan Mohon Tunggu... Guru - Nama saya Muhammad Afif alfiyan saya seorang freelance writer

Saya ingin menyalurkan hobi menulis saya di sin.

Selanjutnya

Tutup

Money

Anjlok. Harga Cabai di Gresik Mencapai Rp10 Ribu/kg

19 April 2020   20:56 Diperbarui: 19 April 2020   21:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cabai (sumber: unsplas.com)

Gresik - Harga cabai rawit di Kabupaten Gresik terpantau anjlok, harga cabai rawit merah mencapai angka Rp 10.000/kilogram di tingkat petani. Minggu (19/04/20)

Salah satu Petani Cabai di wilayah Kabupaten Gresik, Partono mengatakan, turunnya harga cabai terjadi sejak dua Minggu yang lalu. Turunnya harga cabai rawit di tingkat petani saat ini berada di angka Rp 10 ribu per kilogram.

Harga itu menurun sekitar 70 persen dibanding harga normalnya, yakni sebesar Rp 30 ribu per kilogram. Partono mengatakan, para petani mengeluhkan dengan murahnya harga cabai rawit merah.

Pasalnya jika di hitung-hitung dengan biaya perawatan dan hasil panen yang didapat tidak seimbang. Di mana untuk biaya perawatan1 hektar lahan cabai saja, petani harus mengeluarkan hingga Rp 50 juta. 

Dengan turunnya harga saat ini, partono mengatakan petani cabai merugi.

"Harga saat ini anjlok mas, balik modal saja sudah sulit, ya gimana lagi mas ketimbang cabai membusuk di kebun,"katanya, minggu (19/04/20).

Partono mengatakan, turunnya harga cabai saat ini diakibatkan oleh melimpahnya stok cabai di pasaran dan beberapa sertra cabai rawit mulai memasuki masa panen raya. Untuk kualitas sendiri, rata-rata hasil panen cabai petani berkualitas baik.

Sementara itu Khoirul Anwar salah seorang pedagang cabai setempat. lantaran harga cabai anjlok, ia mengaku kesulitan dalam mamasarkan hasil panen cabai dari petani. Akibatnya agar cabai tidak membusuk, ia pun menjual harga cabai secara murah.

"Saya menjual murah mas, lama tersimpan nantinya malah busuk dan gak bisa dijual. menipis untungya, tapi gak apa-apa dari pada merugi,"ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun