Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

5 Mantra Agar Tidak Mudah Membenci Orang Lain

5 Agustus 2024   11:05 Diperbarui: 6 Agustus 2024   05:22 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membenci orang lain | ILUSTRASI by SHUTTERSTOCK 

"DIH, MALES BANGET. Aku nggak suka, deh!" Sering, nggak, mendengar perkataan semacam itu?

Semakin dewasa, kebencian seseorang terhadap seseorang atau sesuatu hal rasanya semakin variatif, ya? Mulai dari membenci orang terdekat, orang tak dikenal, hingga benda mati seperti makanan, tempat, dan sebagainya. Entah dikatakan atau hanya terlintas dalam pikiran ---kuat atau lemahnya perasaan tersebut, tentu kita pernah merasakannya.

Rupanya, rasa benci timbul bukan karena ulah orang lain, apalagi benda mati. Dilansir dari Everyday Health, kebencian bermula dari persepsi tentang pengalaman pribadi atau ketidakberdayaan di mana diri kita merasa tersakiti akibat mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan. Kebencian akan memicu respon alamiah yang bisa menimbulkan emosi seperti jijik, marah, cemas, dan emosi negatif lainnya.

Lebih lanjut, kebencian juga bisa ditimbulkan dari ajaran dan persepsi lingkungan terdekat kita. Sering dengar suatu kelompok agama tertentu membenci kelompok agama lainnya, bukan? Semacam itulah, betapa mudahnya rasa benci itu timbul dan terkadang menjadi sulit untuk menghilangkannya.

Dampak dari Membenci

Kebencian yang 'dipelihara' dalam jangka waktu yang lama rupanya dapat berdampak buruk secara fisik maupun psikis manusia. Joanna Kleovoulou, seorang psikolog klinis, mengemukakan bahwa menyimpan rasa benci ibarat membiarkan seseorang menetap tanpa membayar sewa alias rugi banget, kan?

Sebab, penelitian menunjukkan bahwa kebencian dapat mengubah zat kimia dalam otak untuk mengaktifkan saraf otonom, meningkatkan kortisol, dan juga hormon adrenalin. Ketiganya sangat menguras energi dan berkontribusi pada penambahan atau penurunan berat badan secara drastis, kecemasan, paranoid, depresi, hingga penyakit kronis. 

Oleh sebab itu, tidak jarang kita mendengar orang yang pola hidupnya terlihat sehat namun tetiba sakit keras yang ternyata dipicu oleh perilaku memendam pikiran selama bertahun-tahun. Serem juga, yhaaa.

Secara tidak langsung, membenci juga dapat menguras energi hingga kita merasa seperti kelelahan. Pernah nggak, merasa capek banget hanya karena mikirin seseorang yang bikin kita kecewa? Demikianlah, energi yang seharusnya bisa disalurkan untuk hal-hal positif malah tersedot oleh perasaan benci.

Ketika kita fokus pada kebencian, kita justru jadi kehilangan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Kita mungkin nggak sadar soal ini, tapi energi yang kita alihkan untuk membenci seseorang sebenarnya bisa dipakai untuk hal-hal yang lebih produktif. Coba, deh, mulai sekarang alihkan perhatian kita terhadap hal-hal yang bisa dikendalikan saja.

Satu lagi, terkadang hubungan sosial dengan orang lain pun menjadi berjarak akibat kita tidak bisa mengendalikan ekspresi kebencian itu sendiri. Ketika sedang membenci, biasanya hawa sekitar yang akan dirasa adalah ketegangan dan ketidaknyamanan. Padahal, hubungan sosial dengan siapapun itu penting untuk kelangsungan hidup, lho.

Sumber: 9GAG
Sumber: 9GAG

Mantra Anti Membenci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun