Bagi mahasiswa tingkat akhir, membangun dan mengembangkan ide penelitian untuk memenuhi kewajiban skripsi seringkali dirasa gampang-gampang susah. Pun ketika saya sedang di fase tersebut, banyak di antara teman-teman yang masih kebingungan soal topik apa yang ingin diteliti.
Rupanya, kebingungan itu terjadi karena sebagian baru memikirkan topik sesaat sebelum pengajuan judul untuk pendaftaran bimbingan skripsi.Â
Tidak jarang pula mahasiswa memutuskan untuk mengambil outline skripsi di internet secara acak untuk kemudian menyesal karena tidak sesuai dengan kemampuan dan kegemarannya. Hayo, siapa yang begini?
Yang perlu diketahui adalah topik penelitian tidak sama maknanya dengan judul penelitian. Masih banyak mahasiswa yang terpaku dengan judul, sehingga ketika ditanya benang merah penelitian justru mereka merasa tidak memahaminya. Yang penting untuk dikaji adalah topik, bukan judul. Bahkan, judul masih bisa diubah kapanpun dan disesuaikan dengan representasi penelitian secara keseluruhan.
Penentuan topik penelitian pun tidak dapat sembarangan, misalnya sekedar ikut-ikutan teman, mengembangkannya tanpa mengecek orisinalitas, atau asal pilih berdasarkan "wangsit" dari menghitung jumlah kancing kemeja.Â
Topik penelitian perlu dipertimbangkan dengan matang, karena hal tersebut menentukan keberlanjutan dalam menyelesaikan penelitian.
Berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa sumber bacaan, berikut merupakan kiat menentukan (bukan mencari, ya! Ide bukanlah barang yang bisa dicari) topik penelitian. Sesungguhnya tidak hanya berlaku pada momen skripsi, penelitian untuk kepentingan lainnya pun uga dapat mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
Memulai dari Topik yang Digemari
Membangun ide penelitian ada baiknya dimulai dari topik yang disukai. Logikanya, seseorang akan ringan hati melakukan segala sesuatu yang memang dikehendaki. Semangat dalam menyelesaikan penelitian akan lebih terjaga sebab dikalahkan oleh rasa keingintahuan terhadap yang diminati.
Tapi, aku nggak tahu bidang apa yang ku sukai? Gimana, dong?