Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Panduan Umum Menghubungi Dosen Melalui Pesan Singkat

5 Januari 2023   19:33 Diperbarui: 6 Januari 2023   16:45 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa sedang skripsi (SHUTTERSTOCK)

Bagi sebagian mahasiswa/i, salah satu momen yang mendebarkan dalam hidup yakni ketika harus menghubungi dosen. 

Tak dapat dipungkiri, kekhawatiran akan miskomunikasi dan disinformasi seringkali berakibat fatal. Sebab, dalam memaknai interaksi melalui pesan singkat terkadang tidak semudah ketika bertatap muka secara langsung.

Akibatnya, tidak jarang mahasiswa/i mengeluh di media sosial karena pesan singkat yang dikirimkannya hanya sekadar dibaca atau bahkan tidak sama sekali hingga berhari-hari. Belum lagi yang dibalas namun dengan jawaban yang ketus atau 'terdengar' seperti mengomel. Tentu kita semua tidak ingin hal itu terjadi, bukan?

Sumber: Hipwee
Sumber: Hipwee

Sesungguhnya, panduan seperti ini pun tidak perlu ditulis mengingat etika berkomunikasi dengan dosen ---yang notabene adalah orang dengan usia lebih tua dibandingkan mahasiswa/i merupakan basic manner yang sangat mudah diamalkan. 

Sejak dulu, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan unggah-ungguh dan berbagai nasihat turun temurun bahwa bersikap sopan ke pada yang lebih tua adalah suatu kewajiban.

Nyatanya, kini hampir di seluruh perguruan tinggi memiliki aturan tertulis mengenai etika menghubungi dosen melalui pesan singkat. Tidak jarang aturan tersebut dicetak dalam banner ukuran besar dan ditayangkan pada setiap fakultas. Tidak jarang pula pada masa orientasi bagi mahasiswa/i baru, sosialisasi mengenai aturan ini sangat ditekankan.

Salah satu contoh panduan milik UI. Sumber: Detik
Salah satu contoh panduan milik UI. Sumber: Detik

Mengapa demikian? Apakah benar bahwa generasi muda masa kini mengalami degradasi moral sehingga hal sesederhana etika menghubungi dosen saja harus digaungkan?

Menurut Lickona dalam bukunya "Educating for Character" (2013), beberapa penyebab degradasi moral suatu generasi yang membutuhkan perhatian lebih yakni pengabaian terhadap aturan yang berlaku dan penggunaan bahasa yang tidak baik dalam standar masyarakat tertentu. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor seperti tontonan yang tidak mendidik, pengasuhan yang tidak berkualitas, pendidikan karakter yang tidak 'mengena', dan sebagainya. Make sense, sih, ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun