Memantau perdebatan netizen di Twitter memang tidak pernah ada habisnya. Setelah kemarin ramai soal dampak positif maupun negatif pernikahan Kaesang-Erina bagi penduduk lokal, disusul pro dan kontra sikap Bunda Rachel Vennya mengenai perayaan ulang tahun anak pertamanya; hari ini warga Twitter kembali berdebat soal salah satu selebgram --yang kini sudah menjadi artis, mungkin? yang terpantau tampil "wah" di pernikahan Mbak Chelsea Islan dan Mas Rob Clinton.
Dari berbagai foto yang tersebar di media, selebgram tersebut kebetulan mengenakan gaya busana yang serupa dengan mempelai wanita yakni penuh dengan kilauan kristal, gaun berekor cukup panjang, dan penataan rambut yang juga terlihat mirip.Â
Kalau soal warna gaun yang juga sama-sama soft, barangkali memang sudah ditentukan dresscode-nya, ya. Kemudian hal tersebut memunculkan berbagai diskusi menarik antar netizen terkait dengan etika berbusana tamu undangan dalam menghadiri sebuah pesta pernikahan.
Baca selengkapnya di sini.
Hemat saya, sesungguhnya dandanan si selebgram tidak melebihi dari Mbak Chelsea, kok. Pun potongan dan model gaun yang dikenakan juga cukup sederhana meski memang terkesan "khilaf" dalam hal bling-bling dan ekornya. Bagaimanapun, seorang Mbak Chelsea tetap terlihat anggun menawan aduhai seperti biasanya.Â
Yang menjadi permasalahan, banyak di antara netizen yang menganggap hal tersebut memang disengaja oleh sesembak selebgram karena memang beliau seringkali mendapat predikat centre of attention dan kebetulan dianugerahi keindahan dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki (alias, bikin iri aja!). Tapi saya yakin bahwa beliau tidak bermaksud untuk seperti itu, sih. Karena mau tampil bagaimanapun, beliau selalu terlihat flawless.
Fenomena tampil berlebihan di pesta pernikahan orang lain sebenarnya seringkali terjadi dan tidak hanya dilakukan oleh orang-orang terkenal saja. Bahkan beberapa oknum memang sengaja melakukannya untuk mendapatkan pujian dan validasi dari orang di sekitarnya. Barangkali kita sering menemukan konten TikTok yang menunjukkan seorang Ibu-ibu kondangan dengan dandanan super tebal, perhiasan menjuntai, dan warna busana yang mencolok mata. Sangat membagongkan, bukan?Â
Memang benar bahwa memoles penampilan sedemikian rupa untuk menghadiri pesta pernikahan adalah hak segala bangsa. Pun kita tidak dapat mengendalikan hal-hal yang berada di luar jangkauan kita (uang dan selera mereka, contohnya). Namun, bukan berarti setiap orang bebas untuk tidak bijaksana dalam menentukan penampilan yang sekiranya dapat mengganggu atau mengalihkan perhatian bagi pemilik hajat. Asli, deh, terkadang saya terheran-heran dengan orang yang berusaha keras ingin menjadi pusat perhatian hingga sebegitunya. Bagaimana bila keadaannya dibalik, apakah oknum tersebut akan fine-fine saja?
Memangnya, apa sih dampak positif dari mengambil spotlight orang lain di hari bahagianya? Mungkin memang beberapa orang akan sejenak teralihkan perhatiannya, tapi hal tersebut tentu hanya bersifat sementara. Toh, tamu undangan lain sudah pasti mengetahui siapa pemilik pesta tersebut, dan selanjutnya akan terdistraksi dengan aktivitas lain. Misalnya, mengobrol dengan sesama tamu, berswafoto sana-sini, atau sibuk menikmati zuppa soup.