Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Afi Nihaya, Alter Ego, dan "Oversharing": Pandora yang Dibuka Netizen

20 September 2022   13:03 Diperbarui: 20 September 2022   13:36 2938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat nama Asa Firda Inayah pada foto yang diunggah Natalie (lihat pada gambar layar laptop). Sumber: Twitter @NatNatalie___ 
Terdapat nama Asa Firda Inayah pada foto yang diunggah Natalie (lihat pada gambar layar laptop). Sumber: Twitter @NatNatalie___ 

Maha benar netizen atas segala temuannya.

Hikmah yang bisa diambil

Dari kasus yang sampai artikel ini ditulis masih saja belum menemukan ending-nya, kita dapat belajar bahwa membagikan segala sesuatu secara berlebihan (oversharing) di sosial media merupakan hal yang kurang bijak, apalagi jika tujuannya hanya ingin diakui oleh orang lain sebagai sosok yang sempurna dan layak dikagumi. Terlalu mengumbar privasi dan setiap peristiwa yang dialami rupanya dapat menimbulkan masalah besar bagi sebagian orang. Selain merugikan diri sendiri, terkadang hal tersebut juga merugikan orang lain baik disengaja maupun tidak.

Pencemaran nama baik, perilaku mengumbar identitas orang lain tanpa izin (doxing), menggunakan kekuatan followers untuk memperoleh dukungan atau validasi terhadap kesalahan diri sendiri, dan mengancam orang lain atas alasan apapun juga merupakan perilaku yang tidak dapat dibenarkan. Apalagi, saat ini Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sangat getol dikampanyekan sebagai bentuk perlindungan hukum bagi korban yang dirugikan. Semoga, siapapun yang bersalah dalam kasus ini segera mendapat hidayah dan yang dirugikan segera mendapat solusinya. Kebenaran akan selalu menemukan jalan.

Afi dan/atau Natalie ibarat kotak pandora yang dibuka oleh netizen secara perlahan. Kita yang tidak mengenal keduanya secara personal tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diri mereka. Apa yang telah mereka lalui, mengapa mereka nekat melakukannya, dan kenapa mereka sampai di titik tersebut, kita benar-benar tidak tahu. Pun yang mengenal keduanya secara dekat, belum tentu mereka memahami keduanya dengan baik. Oleh karena itu, ada baiknya kita juga turut bijak dalam menanggapi dan berkomentar di media sosial.

Terakhir, saya ingin berpesan baik untuk Afi dan/atau Natalie: jika merasa butuh bantuan profesional, then go for it.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun