Kata tersebut sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam info lowongan kerja, biasanya kita mendapati tulisan “dibutuhkan karyawan yang blablabla... memiliki kepribadian yang santun, dapat bekerja dalam deadline, dan blablabla”. Atau ketika kita mengomentari hidup orang lain, seringkali kita berkata “wah, si do’i benar-benar idaman, ya.
Pribadinya anggun nian, rajin ibadah pula”. Namun oh namun, tidak semua orang mengerti makna kepribadian yang sesungguhnya. Bahkan ketika kita mengetik kata tersebut di mesin pencari, akan muncul banyak sekali definisi dari satu kata tersebut. Untuk itu, tulisan ini tidak akan membahas tentang pengertian, hakikat, prinsip, dan teman-temannya karena sudah banyak dibahas oleh para tetangga. Di sini kita akan menilik sedikit fakta dan keunikan dari kepribadian supaya tidak salah kaprah dalam menggunakan kata tersebut. Stay tune!
- Kepribadian punya rumus tersendiri
Tidak hanya ilmu-ilmu eksakta yang memiliki rumus. Kepribadian pun juga memiliki rumus sebagai berikut :
Kepribadian = Pikiran + Emosi + Tingkah Laku + Tempramen
Keterangan :
Pikiran = gagasan yang memungkinkan seseorang untuk memberikan perlakuan terhadapnya sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan.
Emosi = reaksi terhadap seseorang atau kejadian yang dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu (Wikipedia). Perlu diingat bahwa tidak semua emosi itu bersifat negatif.
Tingkah laku = aktivitas manusia yang merupakan respon atas suatu stimulus.
Tempramen = gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam memberi tanggapan. Sama halnya dengan emosi, tidak semua sebutan tempramen bermakna negatif.