Mohon tunggu...
Afies Rudit Setyono
Afies Rudit Setyono Mohon Tunggu... Guru - Teacher yang suka menulis dan membaca apa saja

Membaca dan Menulis adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Rintihan Hujan

4 Januari 2024   21:36 Diperbarui: 4 Januari 2024   21:42 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupejamkan mata menadah wajah
Merasakan titik demi titik air hujan
Membasahi bumi yang kian haus akan belaian
Siulan sang hujan makin memekakkan telinga

Rintik rinai dengan iramanya
Bagai simfoni alam tak terbendung
Mengetuk genting, mengalun indah
Bagaikan orkestra sang maha pencipta

Harum tanah basah menguar ke udara
Segar dan menyejukkan batin pilu
Bertahun lamanya aku merindu
Akan belaian mesra titik-titikmu

Kini kau hadir dalam kerinduan
Membasuh dahaga di relung jiwa
Rindu yang bergejolak kini sirna
Terganti rasa syukur tiada terperi

Hujan, engkaulah manifestasi kasih sayang-Nya
Sesingkat atau selama apapun kau turun dari awan kelabu
Aku akan setia menanti tetes demi tetesmu
Mengalirkan rasa syukur pada yang Maha Agung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun