Mohon tunggu...
afida
afida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perhatikan 4 Hal ini Sebelum Mengikutkan Les Anak

14 November 2018   17:49 Diperbarui: 15 November 2018   17:55 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orangtua mana yang tidak menginginkan anaknya pintar? Pasti semua orangtua menginginkan hal itu. Pintar, cerdas, sehat serta tumbuh dengan sempurna menjadi dambaan semua orangtua. Tidak ada anak yang bodoh, semua anak terlahir pintar. Hanya saja karakter, potensi, minat dan bakat mereka yang membedakannya.

Status kebanggaan yang sering kita dengar adalah anak dengan prestasi yang tinggi di bidang akademik yang dianggap pintar. Banyak orangtua yang cemas jika anaknya tidak dapat berprestasi di sekolah. Disaat anak sudah tidak mampu mengejar atau mengikuti pelajaran di sekolah serta orangtua yang tidak bisa memberi pendampingan belajar yang sesuai pada akhirnya anak harus mengikuti jam tambahan belajar (les). Akan tetapi sebagai orangtua harus memperhatikan 4 hal ini sebelum mengikutkan les anak:

  • Membagi waktu
  • Membagi waktu adalah poin terpenting yang harus diperhatikan orangtua. Sebagai orangtua harus memperhatikan waktu istirahat dan waktu belajar anak. Apalagi ketetapan mendikbud penerapan full day school, tentu akan menyita waktu istirahat anak. Jika anak terus-menerus belajar mereka akan jenuh sehingga memerlukan waktu istirahat yang cukup terwujud.
  • Prestasi ketika disekolah
  • Jika anak memiliki keterlambatan dalam belajarnya, atau mendapati rangking mereka merah maka orangtua perlu mengikutkan les. Agar anak tidak tertinggal mata pelajaran. Sehingga mata agar tetap terjaga kesehatan mereka srta dapat tumbuh sesuai dengan tahapan mereka.
  • Sesuaikan dengan minat anak.
  • Sulit rasanya jika anak dengan sendirinya tiba-tiba memiliki minat belajar dengan sendirinya. Menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar anak memerlukan ketekuna dan kesabaran untuk mewujudkannya. Rasa keingin tahuan akan membuat anak bertanya-tanya, dan alangkah baiknya jika pendidik mengarahkan apa yang diinginkan anak. Jika anak minat dalam suatu pelajaran tertentu atau hal lainnya, maka orangtua bisa mengikutkan anaknya les agar dari minat mereka dapat berkembang dan suatu saat bisa
  • peajaran yang tertinggal dapat berkembang lagi.
  • Sesuaikan dengan bakat anak.
  • Setiap orang memiliki potensi alamiah yang berbeda sejak lahir. Bakat anak biasanya terlihat saat anak memasuki sekolah SD. Bakat anak bisa bermacam-macam mulai dari akademik, kepemimpinan, seni, olahraga dan lain-lain. Sebagai orangtua perlu mendukung kesenangan anak, dengan mengikutkan les maka bakat anak akan berkembang.
  • Tergiur dengan biaya les yang murah.
  • Les yang murah belum tentu mendukung metode pengajaran yang baik untuk anak. Jika metode yang disampaikan salah oleh pembimbing kepada anak akan berakibat buruk untuknya.

Disinilah peran penting orangtua untuk membimbing anaknya agar tidak malas belajar. Maka tidak ada istilah "anak bodoh". Keikutsertaannya dalam membimbing serta mengikutkan les akan mengasah kemampuannya.

Dengan mengikutkan anak les berbagai bekal pengetahuan diberikan agar anak mendapatkan kemudahan saat dewasa nantinya. Namun, orangtua yang terlalu berosebsi tentang masa depan anak akan berdampak buruk bagi psikologisnya. Apabila anak terlihat kesulitan menghadapi suatu mata pelajaran disekolah, terimalah dengan lapang dada jangan memaksakan untuk mengikutkan les. Hingga terburu-buru mencari tempat les yang mampu mencapai nilai yang sempurna. Dan jika mendapati anak yang malas dan terlihat tertinggal mata pelajaran tertentu hindari untuk memberi tambahan les untuknya.

Jika sudah memperhatikan alasan-alasan diatas, maka orangtua perlu berdiskusi dengan anak. Maka dari itu, dekati anak, dengarkan keluh kesahnya dan ambilah keputusan bersama. Karena mengambil keputusan sendiri akan menimbulkan ketidaknyamanan pada anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun