Mohon tunggu...
afida
afida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hipotimia Penurun Semangat

20 Maret 2018   18:34 Diperbarui: 20 Maret 2018   18:44 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Hidup terlalu singkat untuk diisi dengan kekhawatiran, isilah kebahagiaan tanpa penyesalan. Dan jangan biarkan orang lain membuatmu menyerah"

Pernahkah kalian merasa malas sekali melakukan sesuatu?, atau bahkan kalian tampak begitu rajin kemudian tiba-tiba turun semangat?. Ya, tentu kita semua pernah merasakan hal tersebut. Mood? iya, mood. Tentu tidak asing lagi dengan istilah mood. Karena kalian juga pernah mengatakan "lagi gak mood hari ini"

Saat suasana hati terasa tidak nyaman atau bad mood hidup rasanya sangat menderita. Mau beraktivitas tak ada semangat. Jangankan tertawa tersenyum pun rasanya susah sekali. Suasana perasaan yang dihayati secara sadar bahkan melibatkan pikiran dan perilaku individu. Tentunya ini berkaitan dengan mood. Keadaan emosional seperti ini hanya bersifat sementara, hanya beberapa menit atau minggu. Kebanyakan orang selalu membicarakan salah satu dari mood good mood atau bad mood. Akan tetapi bad mood lah yang sering terjadi dalam keseharian kita.

Sebenarnya mood itu adalah diri kita sendiri, dan kitalah yang mengendalikannya. Seperti ketika kalian besok akan menghadapi ujian kalian sudah belajar mati-matian akan tetapi tetap tidak bisa menjawabnya tentu nilai akan berpengaruh jelek. Disini turunlah mood seketika. Pada situasi seperti ini kalian lah yang membentuk mood itu sendiri. 

Ketika kalian membawanya dengan enjoy-enjoy saja maka turunlah mood baik, begitu sebaliknya jika kalian terlalu terbawa oleh suasana maka bad mood akan menyerang suasana hati kita. Perasaan kecewa, khawatir, menyesal, bahkan tidak mau melakukan aktivitas akan menyerang begitu saja. Jenis mood ini termasuk golongan mood hipotimia.

Jika sudah terkena hipotimia seakan-akan tidak akan ada harapan lagi karena semuanya serba tidak pasti dan nantinya akan mengecewakan. Suasana perasaan yang pervasif diwarnai dengan kesedihan dan kemurungan. individu secara subyektif mengeluhkan tentang kesedihan dan kehilangan semangat. Secara obyektif tampak dari sikap murung dan perilakunya yang lamban. Lalu, bagaimana mengatasi mood hipotimia?

  • Mulailah berbicara dengan orang lain, utarakan keluhan yang sedang terjadi meski bukan masalah yang sedang dihadapi keluarlah dari zona buruk dan berbicara dengan orang lain maka akan mengubah suasana hati bahkan akan mengundang tawa.
  • Tersenyumlah pada diri sendiri atau orang lain. Cukup dukung keinginan dengan aksi nyata sehingga suasana hati akan berubah menjadi baik.
  • Tetaplah berfikir positif maka kekuatan pikiran dapat menyelamatkan dari hal yang buruk. Karena setap persoalan akan memiliki sisi positif maupun negatif. Beri ruang sementara untuk sendiri agar diri lebih tenang. Lupakan kejadian yang membuat kalian bad mood
  • Mengingat sang pencipta, mengingat Allah adalah kewajban manusia. Dengan berdoa, dan selalu beribadah kepadanya akan mengobati suasana hati yang buruk.

Tetaplah beri stimulus-stimulus positif dari diri kita. Maka akan keluar dari suramnya hari. Dan tidak akan terlampau hal-hal yang membuat kita malas. Keadaan ketika kita terbebas dari rasa kecewa, sedih  bahkan galau karena berbagai masalah hidup yang terlalu kita ambil susah.

Merasakan bad mood itu sebenarnya wajar-wajar saja. Namanya manusia, kadang emosi yang sering jungkir balik. Terima dengan perasaan negatif yang kalian rasakan. Akan tetapi jangan berlarut-larut dan dibiarkan begitu saja. Karena setiap kekecewaan akan mengajarimu sesuatu. Bagi orang yang berupaya untuk menyempurnakan jiwanya tidak perlu tergesa-gesa atau merasa sedih karena tidak mendapatkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun