Literasi sains merupakan pengetahuan dan kemampuan dalam mengidentifikasi pertanyaan, mendapatkan pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil kesimpulan berdasarkan pada fakta, memahami karakteristik ilmu sains, kesadaran bahwa sains dan teknologi dapat membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait dengan sains.
Setiap daerah di Indonesia mengalami perubahan iklim yang berbeda-beda. Fenomena tersebut dapat menyebabkan kegelisahan pada masyarakat setempat apabila terus berlanjut. Dapat dilihat bahwa fenomena pada iklim dapat terjadi karena banyaknya industri yang didirikan pada suatu wilayah tersebut menyebabkan pencemaran udara sehingga terjadilah hujan asam, kemudian masyarakat yang menebang pohon sembarangan dengan tidak menerapkan sistem reboisasi dapat menyebabkan hutan menjadi gundul, apabila musim penghujan datang maka akan terjadi banjir. Â Â
Selain itu pantulan sinar matahari yang menyebabkan rusaknya lapisan ozon, dapat menimbulkan efek rumah kaca yang dapat membuat bumi menjadi panas, karena panas bumi yang seharusnya bisa dipantulkan keluar atmosfer menjadi terperangkap di dalam bumi. Kemudian banyaknya orang yang menggunakan kulkas, cairan pembersih dan AC menyebabkan CFC tidak terkontrol sehingga bumi menjadi panas dan hal tersebut akan berpengaruh pada iklim suatu daerah. Perubahan iklim juga dapat disebabkan oleh erupsi vulkanik, pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. semua hal tersebut dapat menjadikan bumi menjadi sangat panas, sehingga berpengaruh pada iklim yang tidak signifikan.Â
Untuk meminimalisir perubahan iklim haruslah kita menjaga alam kita agar iklim yang ada di Indonesia menjadi stabil. Diantaranya adalah dengan menerapkan sistem reboisasi apabila menebang pohon di hutan, meminimalisir penggunaan kulkas, cairan pembersih dan AC dengan mengganti dengan barang yang ramah lingkungan,dan tidak membakar suatu apapun yang dapat menjadikan asap dari pembakaran menjadi pencemaran udara. Jadi kesimpulannya adalah fenomena pada perubahan iklim dapat menjadi stabil apabila kita memiliki rasa peduli pada alam dan melestarikan hutan karena hutan adalah jantung dunia sehingga dapat mengurangi perubahan iklim yang terjadi di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H