Pendidikan merupakan langkah untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan melalui sekolah-sekolah. Dengan bersekolah kita mendapatkan berbagai pengalaman, salah satunya pengalaman belajar. Pada saat proses belajar di sekolah menjadi salah satu hal yang dipikirkan dengan baik oleh para pengajar, lembaga pendidikan, dan pemangku kebijakan pendidikan. (Rina, 2017)
     Pembelajaran sains merupakan suatu pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan sikap ilmiah. Pembelajaran sains mempunyai beberapa kelebihan, yaitu : 1) kegiatan belajar dan pengalaman anak bersangkutan dengan tingkat perkembangan; 2) sesuai dengan minat, kebutuhan, dan bermakna bagi anak-anak; 3) mengembangkan keterampilan berpikir anak-anak; 4) bersifat praktis sesuai dengan lingkungan hidup. Pembelajaran sains dalam dunia persekolahan melaju dengan pesat karena selalu berkaitan dengan alam. Semakin pesatnya pembelajaran sains, maka tingkat kebutuhan sumber daya manusia semakin tinggi. Hal ini harus dilakukan suatu inovasi bagi pembelajaran sains. Salah satunya yaitu dengan menumbuhkan sikap inovasi dan kreatif dalam proses pembelajaran sains.
     Dengan melihat perkembangan pembelajaran sains yang telah berkembang pesat, maka menjadikan peluang untuk membentuk praktik pendidikan yang lebih efektif juga meningkat (Darling-Hammond et al., 2020). Pembelajaran sains pasti dikaitkan dengan praktik atau praktikum. Sains memberikan suatu pembelajaran dengan proses praktik. Hal tersebut membuat semakin pesatnya pembelajaran sains, maka di sejajarkan dengan praktikum yang efektif. Untuk menjadikan praktikum yang efektif yaitu dengan sama-sama memberikan pembelajaran sains yang kreatif dan inovatif.
     Pembelajaran kreatif merupakan pembelajaran yang memberikan kreativitas pada peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Kreatif dalam pembelajaran meliputi beberapa aspek, yaitu kecakapan, sikap, dan proses. Kecakapan dapat diartikan dengan memiliki banyak akal pemikiran untuk menuju sesuatu yang baru. Sikap dapat diartikan dengan sikap atau keinginan untuk mempunyai ide untuk mencari cara dalam proses pengembangan. Proses dapat diartikan juga dengan bekerja keras untuk mengembangkan ide atau penyelesaian dengan meningkatkan kinerja secara perlahan.
     Pembelajaran inovatif merupakan suatu pembelajaran yang memanfaatkan potensi siswa dan sumber belajar yang terdapat dalam pelajaran sehingga siswa senang dalam melakukan kegiatan belajar.  Pembelajaran inovatif dapat dilakukan dalam proses belajar sains. Pembelajaran sains yang inovatif dilakukan dengan cara memberikan suatu motivasi, partisipasi, dan sikap yang berkaitan dengan pembelajaran sains menurut penelitian pendidikan. Proses pembelajaran sains yang inovatif yaitu dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun pengetahuan secara mandiri.  Dengan memberikan pembelajaran sains yang inovatif dapat menghasilkan peningkatan kualitas pembelajaran sains yang baik (Nez, 2020). Banyak pemikiran yang inovatif untuk pembelajaran sains, seperti menerapkan konsep-konsep pembelajaran yang baik sesuai dengan tatanan teori.
     Dengan memberikan suatu pembelajaran yang inovatif dan kreatif maka akan menghasilkan keuntungan yang besar bagi dunia pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana peserta didik mengembangkan pola pikirnya dalam proses pembelajaran sains. Peserta didik dapat memahami dan mengoptimalkan pembelajaran sains (Berendt, 2020). Selain itu, proses pembelajaran sains yang inovatif dan kreatif juga dapat meningkatkan sistem pelatihan peserta didik di bidang kecerdasan dan mengembangkan kualifikasi peserta didik (Knox, 2020).
     Melihat manfaat pembelajaran sains yang inovatif dan kreatif bagi peserta didik yang sangat bermakna bagi kedepannya, juga terdapat seorang pengajar yang wajib memberikan proses pembelajaran yang ekstra. Seorang pengajar sains yang inovatif dan kreatif mempunyai tugas untuk membimbing dan mengarahkan siswa untuk memunculkan ide dan memecahkan masalah dalam pembelajaran di kelas. Tugas guru dalam mengarahkan peserta didik yaitu agar peserta didik dapat memunculkan kreativitas dan inovatif dalam berpikir untuk pembelajaran sains agar tidak melenceng dari pembelajaran.     Â
     Penerapan pembelajaran sains yang kreatif dan inovatif dilakukan oleh para pengajar untuk menghasilkan proses pembelajaran yang efektif. Para pengajar dapat memberikan pengubahan situasi pembelajaran menjadi menarik dan efektif. Para pengajar juga dapat memberikan suatu pembelajaran yang berhubungan dengan teknologi digital. Teknologi digital saat ini sedang menjadi primadona bagi semuanya. Peserta didik mayoritas lebih tertarik dengan pembelajaran yang up to date. Selain itu, seorang pengajar juga harus menjadi inovator bagi peserta didik yang pada dasarnya agar memiliki kemampun dalam meningkatkan proses pembelajaran sains.
     Penggunaan teknologi digital sangat berguna bagi proses pembelajaran sains, seperti memberikan peningkatan terhadap kemampuan spasial dan oreientasi peserta didik, peningkatannya kinerja akademik, dan meningkatnya motivasi peserta didik dalam belajar sains. (Cabero-Almenara, 2019). Teknologi digital memberikan kemudahan bagi pendidikan, salah satunya pada pendidikan bidang pembelajaran sains. Mereka dapat memberikan kemudahan dalam pembelajaran, seperti semakin banyak wawasan yang dapat diakses. Pembelajaran sains berisi tentang praktik-praktik yang melibatkan tentang penelitian. Teknologi digital memberikan cara terbaik untuk menginformasikan analisis data melalui penerapan penelitian ilmu pembelajaran (Luckin, 2019).
     Selain itu, seorang pengajar juga memberikan pembelajaran berdasarkan konsep sains, keterampilan proses sains, dan penelitian-penelitian. Penelitian yang diberikan kepada peserta didik juga harus dengan kreatif dan inovatif yang dapat memberikan pembelajaran sains yang kreatif dan inovatif. Para pengajar juga dapat membuat beberapa media pengembangan untuk proses pembelajaran sains agar dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Media pengembangan yang dapat dilakukan oleh pengajar yaitu seperti Mind Mapping, yang dapat digunakan untuk perencanaan dalam penyampaian materi. Manfaat dari pembuatan mind mapping yaitu agar dapat meningkatkan daya ingat, motivasi belajar, dan mempermudah proses pembelajaran. Kedua yaitu video pembelajaran. Video pembelajaran dapat diisi dengan materi yang akan dibahas dengan tambahan animasi gambar dan tulisan. Manfaat dari pembuatan video pembelajaran yaitu agar peserta didik dapat termotivasi, dan semangat dalam belajar.
     Pembelajaran sains yang kreatif dan inovatif memiliki manfaat yang sangat besar bagi pengajar maupun peserta didik. Peserta didik terkadang menyingkirkan pembelajaran sains, dengan alasan susah. Hal ini menjadi tugas bagi pengajar agar dapat mengembalikan pembelajaran sains di jiwa peserta didik. Para pengajar mengambil langkah untuk melakukan pembelajaran sains yang kreatif dan inovatif yang dapat mengembalikan jiwa semangat peserta didik dalam pembelajaran sains. Sehingga pembelajaran sains dapat lagi berkembang menjadi efektif.