Di alam nyata, darah hanyalah cairan merah pekat,
Membasuh tubuh, menghidupi, namun tak bernyawa.
Mata, sepasang jendela jiwa, tak lebih dari organ,
Menangkap cahaya, melukis dunia, namun tak bermakna.
Hati, gumpalan otot, berdenyut seirama nadi,
Menyimpan rasa, merangkum cinta, namun tak berbisik.
Terluka, kita mengaduh, tubuh meringis,
Jatuh dan bangkit, mekanisme biologis,
Tak lebih dari reaksi kimia, tak bermakna lagi.
Manusia, kerangka tulang dan daging, dipenuhi nyawa,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!