"Aku suka kamu."
Kata-kata sederhana, namun mengandung makna mendalam.
Sebuah pengakuan, sebuah pernyataan, sebuah rasa.
"Oh ya? Aku yang ma-"
Kalimatmu terhenti, tertegun oleh kata-kataku.
Aku tahu, kamu selalu ingin mengatakannya,
Tapi rasa malu dan keraguan mengikat lidahmu.
"Kamu yang berisik, kamu yang makannya lama,
Kamu yang nangisin karakter fiksi,
Kamu yang excited waktu adalah diskon 20%
Padahal cuma akal-akalan online shop
Supaya kamu beli banyak untuk dapatin gratis ongkir.
Kamu yang jadi pendiam saat marah,
Kamu yang nunjukin sisi "nggak papa" ke semua orang
Meski kamu terluka semuanya.
... Semua versi dari kamu Saya suka."
Aku tak ingin memuji kesempurnaanmu,
Karena aku tahu, kamu tak sempurna.
Aku jatuh cinta pada ketidaksempurnaanmu,
Pada semua sisi dirimu yang unik dan menarik.
Kamu yang berisik, membuat hidupku penuh tawa,
Kamu yang makannya lama, mengajarkan aku kesabaran,
Kamu yang nangisin karakter fiksi, menunjukkan bahwa kamu peka,
Kamu yang excited waktu diskon, membuatku tersenyum,
Kamu yang pendiam saat marah, membuatku mengerti,
Kamu yang "nggak papa" meski terluka, membuatku kagum.
Aku suka semua versi dari kamu,
Karena setiap versi adalah bagian dari dirimu.
Aku suka kamu yang riang, kamu yang sedih,
Kamu yang marah, kamu yang tenang,
Kamu yang kuat, kamu yang rapuh.
Aku suka kamu, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu.
Karena bagiku, kamu adalah sebuah karya seni,
Yang indah dalam segala bentuknya.
Aku suka kamu, bukan karena kamu sempurna,
Tapi karena kamu adalah kamu.
Kamu yang unik, kamu yang istimewa,
Kamu yang membuatku jatuh cinta.
Dan aku harap, kamu juga merasakannya,
Rasa yang sama, rasa yang tulus,
Rasa yang membuat kita saling melengkapi,
Rasa yang membuat kita bahagia.
Kendal, 10/09/2024
Afid Alfian A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H