Setiap kalimat, sebuah lukisan jiwa yang terbuka,
Menggoda pemikiran, menyentuh hati yang merana.
Sutardji, purnama yang bersinar dalam dunia sastra,
Begitu dalam kisah-kisah yang diukirnya,
Ketika pena menari di atas kertas putih,
Sutardji, penyair yang membelai batin dengan puisi.
Dia menari dalam rimba kata-kata yang menjelma,
Dalam sunyi, ia menyuarakan kerinduan yang terpendam,
Sutardji Calzoum Bahcri, lelaki puisi yang mengalun,
Sebuah estetika bahasa yang abadi, tiada terhapus oleh waktu.
Di antara baris puisinya, Sutardji melukis dunia,