Bagaimana dengan media online? Pada dasarnya hampir sama dengan pendanaan siaran televisi. Kepentingan komersial tentunya jadi satu pendorong tumbuhnya media online di berbagai negara di dunia.Â
Platform media sosial  seperti Youtube, Twitter, Facebook, dan TikTok berlatar belakang kepentingan komersial. Kemudian pendanaan dari publik juga marak ditemui di internet.Â
Wikipedia merupakan salah satu media yang tumbuh berlandaskan donasi dari pengguna. Lalu beberapa pemerintahan di dunia juga masih menguasai media seperti Korea Utara sehingga media pemberitaan termasuk di platform online juga didanai oleh pemerintah.
Nah, kalau kita bicara jualan, tentunya kita akan bahas soal kepentingan di balik pendanaan siaran televisi dan media online. Di sini kita akan uraikan dulu bagaimana kedua media ini bisa dijual. Apa sebenarnya produk yang dijual oleh siaran televisi dan media online? Siaran iklan? Bukan!
Coba kita bandingkan produk dari industri lain dengan industri media. Katakanlah industri makanan. Sudah jelas produk dari industri makanan berbentuk bahan-bahan yang bisa dikonsumsi. Industri makanan hewan contohnya, maka jelas produknya adalah makanan kucing.Â
Atau, kita juga bisa bandingkan dengan industri yang menawarkan jasa. Industri pariwisata misalnya. Jika jasa yang ditawarkan adalah penginapan, maka jelas apa yang dibayarkan oleh pembeli adalah ketersediaan fasilitas untuk menginap dalam jangka waktu tertentu.
Jualan Media TV dan Online
Untuk industri televisi dan media online, produk atau jasa yang dijual memang cukup kompleks.Â
Jika kita coba bandingkan dengan industri lain, bentuk yang paling sesuai disebut sebagai produk adalah tayangan seperti acara musik, sinetron, talk show, dan ragam acara lainnya. Acara atau program televisi merupakan bentuk dari karya audio visual.Â
Jadi, secara sederhana karya audio visual bisa disebut sebagai produk yang ditawarkan oleh industri televisi. Hal serupa juga berlaku untuk media online. Jika produk dari industri televisi dikenal sebagai tayangan, maka media online menyebutnya dengan konten.
Konten di media online memiliki bentuk lebih beragam daripada tayangan televisi.Â