Mohon tunggu...
Affifah Putri Thalia
Affifah Putri Thalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan UI

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dengan minat pada pelayanan kesehatan holistik dan inovasi teknologi keperawatan. Berkomitmen untuk mengembangkan profesionalisme, etika, dan empati dalam praktik keperawatan demi meningkatkan kualitas hidup pasien. Aktif dalam kegiatan organisasi, penelitian, dan pelatihan keperawatan, serta bersemangat memajukan bidang kesehatan melalui pembelajaran berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Transformasi Nilai Profesionalisme Keperawatan dalam Era Digital sebagai Landasan Pelayanan Berbasis Empati dan Etika

31 Desember 2024   20:46 Diperbarui: 31 Desember 2024   20:46 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Abstract:  Teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam praktik keperawatan, dengan inovasi seperti telemedicine, rekam medis elektronik, dan aplikasi kesehatan yang meningkatkan efisiensi pelayanan. Namun, transformasi ini juga menuntut perawat untuk tetap menjaga nilai profesionalisme, etika, dan empati dalam menghadapi tantangan era digital. Profesionalisme tidak hanya melibatkan kompetensi teknis tetapi juga pendekatan manusiawi terhadap pasien, sementara etika digital menjadi penting untuk melindungi privasi dan data pasien. Peran empati tetap krusial dalam menciptakan hubungan yang kuat dengan pasien, meskipun teknologi menjadi bagian integral dari pelayanan. Dengan pendidikan dan pelatihan yang tepat, perawat dapat mengintegrasikan teknologi secara etis dan empatik, sehingga menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi dan berfokus pada kebutuhan pasien.
Kata Kunci: teknologi digital, profesionalisme keperawatan, etika digital, empati, telemedicine, pelayanan kesehatan.

Teknologi digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam sektor kesehatan. Dalam konteks keperawatan, inovasi seperti telemedicine, rekam medis elektronik, dan aplikasi kesehatan telah mengubah cara perawat memberikan pelayanan kepada pasien. Namun, transformasi ini tidak hanya membawa kemudahan dan efisiensi, tetapi juga tantangan baru yang menuntut perawat untuk tetap berpegang pada nilai-nilai profesionalisme dan empati. Perawat di era digital harus mampu mengintegrasikan teknologi dengan pendekatan manusiawi untuk menciptakan pengalaman perawatan yang lebih baik (Hutagaol, 2023).

Profesionalisme dalam keperawatan mencakup berbagai aspek, termasuk kompetensi teknis, etika, dan tanggung jawab. Profesionalisme bukan hanya tentang keterampilan klinis, tetapi juga tentang bagaimana perawat berinteraksi dengan pasien dan keluarga mereka. Nilai-nilai profesionalisme ini menjadi kompas bagi perawat dalam menjalankan tugas mereka di tengah perkembangan teknologi yang pesat (Eid, 2018). Dengan demikian, perawat dituntut untuk terus mengembangkan diri melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan yang relevan dengan perkembangan teknologi terkini.

Dalam era digital, etika keperawatan menjadi semakin penting. Perawat harus menjaga kerahasiaan informasi pasien dan memastikan bahwa penggunaan teknologi tidak mengorbankan privasi mereka. Risiko pelanggaran etika dapat meningkat seiring dengan kemudahan akses informasi melalui platform digital. Oleh karena itu, pendidikan etika dalam keperawatan harus diperkuat untuk mempersiapkan perawat menghadapi tantangan ini (NCSBN, 2024). Pengetahuan tentang etika digital sangat penting agar perawat dapat memberikan pelayanan yang tidak hanya efisien tetapi juga menghormati hak-hak pasien. Peran empati dalam praktik keperawatan juga tidak boleh diabaikan. Meskipun teknologi dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, sentuhan manusiawi tetap menjadi inti dari perawatan yang berkualitas. Perawat perlu mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik untuk menjalin hubungan yang kuat dengan pasien. Li (2022), hubungan yang baik antara perawat dan pasien dapat meningkatkan kepuasan pasien dan hasil kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, integrasi empati dalam praktik keperawatan harus menjadi prioritas di era digital ini.

Tantangan dan peluang di era digital  sangat beragam. Di satu sisi, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dan big data menawarkan peluang untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (Matongka et al., 2023). Di sisi lain, tantangan muncul dalam bentuk kebutuhan untuk melindungi data pribadi pasien dan memastikan bahwa teknologi digunakan secara etis. Perawat harus siap menghadapi tantangan ini dengan memahami batasan-batasan etika dan hukum yang berlaku dalam penggunaan teknologi. Transformasi profesionalisme keperawatan di era digital memerlukan adaptasi yang cepat. Pendidikan keperawatan harus mampu menyiapkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara klinis tetapi juga cakap dalam menggunakan teknologi digital (Wabula, 2024). Melalui pelatihan yang tepat, perawat dapat belajar cara menggunakan alat digital sambil tetap mempertahankan hubungan manusiawi dengan pasien.

Implementasi pelayanan berbasis empati dan etika sangat penting untuk menjaga kualitas pelayanan keperawatan. Strategi penerapan pelayanan berbasis empati meliputi komunikasi yang efektif dan penguatan nilai-nilai etika dalam penggunaan teknologi. Dalam praktiknya, perawat harus selalu mengingat bahwa meskipun mereka menggunakan alat digital, fokus utama tetap pada kebutuhan pasien (Alsulami et al., 2022). Studi kasus menunjukkan bahwa praktik keperawatan yang berhasil menggabungkan teknologi dengan pendekatan manusiawi dapat meningkatkan kepuasan pasien. Misalnya, beberapa rumah sakit telah menerapkan sistem telemedicine yang memungkinkan pasien berkonsultasi dengan perawat tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan (Pongtambing et al., 2024). Sistem ini tidak hanya mempermudah akses layanan kesehatan tetapi juga memungkinkan perawat untuk memberikan perhatian lebih kepada pasien.

Simpulannya, transformasi nilai profesionalisme keperawatan di era digital sangat penting untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi. Dengan mengintegrasikan teknologi secara etis dan empatik, perawat dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan memenuhi harapan pasien di tengah perubahan yang cepat ini. Oleh karena itu, setiap perawat harus menyadari pentingnya nilai-nilai profesionalisme sebagai landasan dalam menjalankan tugas mereka di era digital ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alsulami, S., Alshahrani, M., & Alzahrani, A. (2022). The Role of Empathy in Nursing Practice: A Review. Journal of Nursing Practice, 12(3), 45-56.

Eid, M. (2018). Professionalism in Nursing: A Concept Analysis. International Journal of Nursing Studies, 85, 123-130.

Hutagaol, K. (2023). Digital Transformation in Nursing: Challenges and Opportunities. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(1), 25-34.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun