Kamu anggap perasaan ini adalah hal sepele. Datang dan pergi sesuka hatimu, Mencari pembenaran dan alasan untuk mendapatkan kepercayaanku lagi.
Aku muak! Kamu munafik!
Kamu yang sudah membuatku berangan terlalu tinggi.Merindukanmu setiap malam, mendengarkan lagu, yang dimana setiap lirik yang aku dengar selalu terbayang kamu dan aku yang menjadi pemeran utamanya.
Kau umbar kata-kata cinta untuk mendapat perhatian. Kau hanya ingin dipuja tanpa ingin memuja. Perhatian tanpa memikirkan perasaan, itukah yang kamu maksud? Kau sibuk kesana-kemari menawarkan cinta yang tidak pernah kau taruh hati didalamnya. Pengecut.
Tak perlu kau bicara tentang masa depan, karena mungkin hanya kegelapan yang akan menanti.
Ketulusanku yang ternyata kamu balas dengan penghianatan. Kemunafikanmu yang sunguh menyedihkan. Sungguh tak kusangka. Bagaimana bisa aku terlalu jauh memberikan hati ini untukmu. Ketika aku benar-benar merasa kamulah satu-satunya.
Melupakan hal yang pernah bertahta dihatimu bukan perkara mudah. Butuh waktu, cepat atau lambat. Pedulimu terhadapaku, buanglah jauh-jauh. Aku baik-baik saja. Tak perlu kau tanya lagi kabarku. Aku baik-baik saja. Waktu yang akan menjawab semuanya.
Meskipun hanya sebentar, tapi kamu telah memberiku sedikit rasa cinta. Ya, cinta semu yang kau bungkus rapi dengan ketulusan palsu.
Aku memang tidak pernah betul mengerti apa itu cinta, tapi satu hal yang aku tau tentang cinta, yaitu sebuah keindahan yang hanya bisa dirasakan oleh hati. Hati yang tulus.
Suatu hari mungkin kamu akan mengerti kalimat ini :
"If you came to me and said 'there are two people in the world who want you more than anything; they'll do their best, they'll make some mistakes, and you'll only get them for a short time, but they will love you more than you can ever imagine.' Well, when that's true, I'd say 'so much is possible.'”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!