Islam sendiri sudah dari awal memperingatkan manusia untuk berkawan baik dengan alam. Bahkan banyak perintah di dalam Al-Qur'an yang menegaskan akan pentingnya manusia belajar dari alam semesta.
Ajaran tauhid yang diajarkan Islam hendaknya melahirkan motivasi yang sangat kuat bagi kita untuk melakukan berbagai macam observasi, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan tanpa harus merasa takut akan berbagai macam rintangan. Kita mesti meyakini bahwa alam semesta adalah tanda atas kebesaran-Nya, sehingga dalam proses pencarian ilmupun dapat diniatkan sebagai proses penyingkapan jejak-jejak simbol Tuhan yang terserak di alam semesta.
Dalam ajaran Islam, alam merupakan 'makrokosmos', dan manusia sebagai 'mikrokosmos'. Sebagai makrokosmos apa yang ada pada alam akan berpengaruh kepada kehidupan manusia, begitupun dengan manusia sebagai mikrokosmos, apa yang dilakukan oleh manusia akan berpengaruh kepada kehidupan alam.
Maka jika kita ingin mendapatkan manfaat (benefits) dari alam maka sudah sewajarnya kita meletakkan alam dalam fungsi yang sebenarnya yaitu alam sebagai makrokosmos yang memiliki fisik dan juga jiwa, dan pada saat yang bersamaan sebagaimana manusia sendiri sebagai mikrokosmos. Dari perpaduan antara alam dan manusia inilah yang akan melahirkan tatanan kehidupan yang penuh dengan kebaikan, kedamaiaan dan kebahagiaan. Wallahu a'lam bi al-shawab.
*Tulisan ini telah rubrik di kolom opini harian Tribun Timur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H