Mohon tunggu...
AFFAN ZAKY AL GHIFARI
AFFAN ZAKY AL GHIFARI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreativitas Tanpa Bisnis, Jebakan Mimpi, Bisnis Tanpa Kreativitas: Jalan Menuju Stagnasi

20 Juni 2024   01:29 Diperbarui: 20 Juni 2024   01:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dunia seni dipenuhi dengan jiwa-jiwa kreatif. Mereka mencurahkan hati dan pikiran untuk menghasilkan karya yang luar biasa, berharap karyanya bisa dinikmati dan diapresiasi. Namun, tak jarang para kreator ini justru menjadi korban eksploitasi dalam mengejar passion mereka. Kenapa? Karena kreativitas tanpa pondasi bisnis yang kuat, berisiko terjebak dalam siklus eksploitasi. Seperti yang diucapkan oleh Pharrell Williams di talkshownya.

Banyak kreator muda yang tergiur iming-iming 'exposure' atau bayaran minim. Mereka mudah dirayu tawaran "membangun portfolio" demi mendapat "pengalaman"  padahal pada kenyataannya, karya mereka dieksploitasi tanpa kompensasi yang setimpal. Platform media sosial pun kerap memanfaatkan kreator untuk meningkatkan engagement mereka. Konten sang kreator menjadi "bahan bakar" tanpa jaminan imbalan yang adil.  Tanpa pondasi bisnis yang kuat, kreator rentan terjebak dalam lingkaran setan ini.  Karya mereka kehilangan nilai dan justru dimanfaatkan pihak lain.

Menemukan Titik Temu: Kemitraan Kreativitas dan Bisnis

Keseimbangan antara kreativitas dan bisnis adalah hal yang mutlak diperlukan. Kreator perlu membekali diri dengan pengetahuan dasar mengenai bisnis, seperti hak cipta, pemasaran, dan bagaimana memonetisasi karya mereka. Di sisi lain, pelaku bisnis perlu membuka diri terhadap ide-ide kreatif dan menjalin kerjasama dengan para kreator. Dengan kolaborasi yang baik, kreativitas tak lagi menjadi korban eksploitasi, namun menjadi mesin penggerak bisnis yang inovatif dan berkelanjutan. Ingat, kreativitas tanpa bisnis ibarat permata yang terpendam, sementara bisnis tanpa kreativitas adalah mesin tanpa bahan bakar. Keduanya saling membutuhkan untuk bisa bersinar dan mencapai potensinya yang sesungguhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun