Mohon tunggu...
affans
affans Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

"Saya adalah seorang videografer yang memiliki passion dalam dunia otomotif. Saya menikmati proses mengabadikan momen-momen menarik di balik layar dunia otomotif dan mengubahnya menjadi sebuah karya visual yang inspiratif. Selain itu, saya juga tertarik dengan aspek teknis dari sebuah kendaraan. Saya selalu ingin belajar hal-hal baru tentang otomotif dan membagikannya melalui konten-konten yang saya buat. Saya percaya bahwa dunia otomotif adalah dunia yang penuh dengan kreativitas dan inovasi."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sering dibaca saat acara-acara pengajian, Maulid Simtudduror lebih dari sekadar shalawat

11 Desember 2024   23:26 Diperbarui: 11 Desember 2024   23:31 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://images.app.goo.gl/LSy7LA3SwTzFKjTY9

Ketika dalam acara pengajian dan sholawat, terkadang sebagian orang tidak mengetahui apa makna dibacanya Maulid Simtudduror. Seringkali ketika munsyid melantunkan sholawat, para jamaah hanya menjadi pendengar. Artinya mereka hanya diam dan tidak mengikuti munsyid bersholawat. Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ رسُولُ اللَّهِ ﷺ: الْبخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ، فَلَم يُصَلِّ علَيَّ. (رواهُ الترمذي حديثٌ حسنٌ صح)

“Orang yang bakhil adalah ketika disebut namaku didekatnya, ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi)

Dari hadis tersebut kita diwajibkan mengucapkan sholawat ketika kita mendengar nama Rasulullah SAW. Dalam acara maulid sering sekali diucapkan nama Rasulullah SAW. Ketika kita hanya diam saja dan tidak mengucapkan sholawat atas nabi, kita dianggap kikir dan pelit. Maka dari itu, dalam acara maulid kita wajib mengikuti bersholawat atas nabi Muhammad SAW.

Maulid Simtudduror mempunyai nama lengkap Simthud Durar fi Akhbar Maulidi Khairil Basyar wama Lahu min AkhlaqI wa Aushaf wa Siyar (Untaian Mutiara Kisah Kelahiran Manusia Utama; Akhlak, Sifat, dan Riwayat Hidupnya). Maulid Simtudduror cukup terkenal dikalangan umat Islam di Indonesia. Sebab sudah banyak sekali yang menjadikan kitab Simtudduror sebagai rutinan dalam acara-acara pengajian oleh para kyai atau habaib.

Kitab ini sering dibaca pada bulan Rabi’ul Awal, malam Jum’at, malam Senin, dan hari-hari besar Islam lainnya. Bahkan pembacaan kitab maulid ini sekarang juga digunakan untuk mengawali upacara pernikahan, tasyakuran, pindah rumah, peresmian kantor, dll. Sebab banyak sekali keutamaan-keutamaan yang dapat kita peroleh ketika membaca kitab Simtudduror. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam kitab At-Ta’rif bil Maulid min Kalami Shahibil Maulid, dengan mengutip pesan penyusun perihal keutamaan membacanya, yaitu:

مَوْلِدِي هٰذَا أَشْوَفُ أَنَّهُ لَوْ دَاوَمَ الوَاحِدُ عَلَى قِرَائَتِهِ وَحِفْظِهِ وَجَعَلَهُ مِنْ أَوْرَادِهِ، أَنَّهُ يَظْهَرُهُ لَهُ شَيْءٌ مِنْ سِرِّهِ ﷺ

Artinya, “Maulidku ini (Simthud Durar) sangat bermanfaat. Bahwa sesungguhnya, barang siapa yang tekun membacanya, menghafalnya, dan menjadikannya sebagai wirid, maka sungguh akan ditampakkan kepadanya rahasia (sir) Rasulullah ﷺ.

Simtuddurar adalah sebuah kitab tipis yang berisi berisi syair-syair tentang kisah perjalanan hidup dan pujian kepada Baginda Rasulullah SAW dengan bahasa yang indah dan penuh makna. Kitab ini dikarang oleh Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsy. Beliau adalah pribadi yang sangat alim dan sangat besar kecintaannya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Habib Ali menulis Kitab Simtudduror pada bulan Rabi’ul Awal 1327 H di sebuah kota kecil yang bernama Seiwûn di Hadhramaut, Yaman. Buku itu kemudian tersebar dengan pesat ke berbagai negara di jazirah Arab, Afrika dan Asia dan kini telah mencapai benua Eropa, Amerika dan berbagai belahan bumi lainnya.

Munculnya Kitab Maulid Simtudduror di zaman ini dapat menyempurnakan kekurangan orang-orang yang hidup di zaman akhir. Sebab, ada banyak sekali amalan orang-orang terdahulu yang tidak dapat dilakukan oleh orang-orang zaman akhir, tapi setelah maulid ini datang, amalan-amalan yang dulunya mustahil kini dapat diraih hanya dengan membaca kitab Simtudduror ini. Dan Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai maulid ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun