Masjid merupakan tempat ibadah untuk semua orang islam. Dari anak-anak, remaja, hingga lanjut usia. Namun belakangan ini, masjid seringkali hanya didatangi oleh kalangan bapak/ibu dan orang-orang lanjut usia dan hanya sedikit anak muda yang mau meluangkan waktunya untuk pergi ke masjid. Padahal jika dilihat dari fisiknya tentu anak muda lebih kuat ketimbang orang-orang lansia untuk pergi ke masjid. Para lansia yang sudah susah untuk berjalan, sering sakit-sakitan pun masih semangat untuk menunaikan ibadah di masjid. Tapi mengapa para pemuda justru kurang minat untuk pergi ke masjid.
Memang masih ada remaja masjid atau yang biasa kita kenal dengan sebutan REMAS. Namun biasanya REMAS hanya datang Ketika ada suatu acara atau pengajian di masjid. Selebihnya seperti adzan, menata sandal, membersihkan masjid dikembalikan ke marbot yang notabene juga sudah berumur. Saat shalat 5 waktu sehari-hari pun jarang ada REMAS yang ikut shalat jamaah di masjid.
Namun kita juga tidak bisa berburuk sangka terkait hal itu. Bisa jadi memang mereka sibuk atau sedang banyak pekerjaan sehingga membuatnya untuk tidak sempat pergi ke masjid. Bisa jadi juga sedang sakit, sekolah, dan lain-lain.Kembali lagi pada urusan dia dengan Allah subhanahu wa taala. Tapi diluar itu, kita sebagai seorang muslim dianjurkan untuk shalat berjamaah di masjid. Karena ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa shalat berjamaah itu lebih afdhol ketimbang shalat sendirian, karena jika kita shalat berjamaah kita akan mendapatkan pahala 27 derajat sedangkan jika shalat sendirian hanya mendapatkan 1 pahala.
Kemudian seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, anak muda sering terlena oleh gawai yang mana sekarang sudah sangat canggih. Sehingga kemungkinan akan menyebabkan candu bagi para penggunanya. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab kurangnya semangat untuk beribadah dan pergi ke masjid. Apalagi dengan game-game yang sekarang berkembang bersifat online menyebabkan game tersebut tidak bisa di pause. Kebanyakan anak muda jika waktu kumandang adzan dan mereka dalam kondisi dalam game tentu mereka akan lebih memilih untuk melanjutkan game hingga selesai. Bukan lebih mengutamakan untuk pergi ke masjid dan shalat berjamaah. Yang pada akhirnya setelah game mereka selesai jamaah di masjid pun usai. Dan mereka pun menunaikan shalat sendiri di rumah.
Selain itu dengan majunya teknologi di zaman sekarang menyebabkan ibadah terasa kurang menarik. Bisa jadi ibadah akan terasa monoton karena kita sudah biasa melakukannya sehari-hari. Hal ini tentu berlawanan dengan kemajuan teknologi yang semakin hari semakin banyak fitur-fitur baru yang diberikan. Game di gadget pun semakin hari semakin menarik untuk dicoba. Lantas bagaimana cara membangkitkan semangat kita untuk beribadah?
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecanduan bermain gadget dan membangkitkan semangat beribadah untuk anak muda. Yang pertama adalah dengan membatasi penggunaan gadget setiap hari dan mengganti dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Kedua, sebisa mungkin orang tua atau guru harus memberi edukasi pada anaknya terkait pentingnya ibadah dan dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan. Ketiga, memberi alarm Ketika adzan berkumandang sehingga tidak terlewat waktu shalat.
Semoga dengan cara tersebut dapat membangkitkan Kembali semanangat ibadah anak muda. Sehingga masjid benar-benar bisa menjadi pusat peradaban islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H