[caption id="attachment_171469" align="aligncenter" width="360" caption="Haw Par Villa"][/caption]
Langit kota Singapura agak sedikit mendung terlihat dari jendela kaca kereta MRT yang kebetulan mulai melayang ketika mendekati stasiun interchange Buena Vista. Setelah itu saya pun pindah ke Circle line arah Harbour Court yang melintas jauh di bawah tanah untuk kemudian muncul di stasiun Haw Par Villa. Namun ketika muncul di permukaan pintu keluar atau exit A, langit tampak kian mendung .
Saya pun berjalan kira-kira 50 meter menuju pintu masuk taman yang dulunya terkenal sebagai Tiger Balm Garden ini. Taman yang dibangun pada sekitar tahun 1930 an dan merupakan hadiah dari Ang Boon Haw buat adik tercintanya Ang Boon Par .Keduanya merupakan pengusaha terkenal asal Burma yang produknya masih ada sampai sekarang berupa balsam cap macan yang terkenal itu.
Sebuah tulisan Haw Par Villa dan juga beberapa aksara Cina menjadi tempat yang menarik bagi beberapa wistawan yang kebetulan sedang berkunjung di sore yang mendung itu. Di sebelahnya tampak sebuah patung harimau belang yang juga sangat cantik dan menarik. Karena hari makin mendung, saya pun mulai mendaki bukit menuju pintu masuk taman.
Sebelum pintu masuk, ada sebuah papan yang menjelaskan sedikit mengenai taman yang dulu pernah menjadi sebuah Villa ini. Haw Par Villa Free Admission , demikian tertulis di dekat pintu gerbang masuk.Setelah melewati pintu gerbang dengan gratis, akhirnya saya pun tertarik dengan sebuah tulisan berjudul “Ten Court of Hell”.
[caption id="attachment_171471" align="alignnone" width="640" caption="Ten Courts of Hell"]
Sementara di tempat yang sama terdapatjuga semacam diorama yang menggambarkan legenda si ular putih.Saya belok ke kanan mengikuti petunjuk dan akhirnya sampai dipintu gerbang lain. Di tempat ini dipamerkan replika Villa yang dulu ditempati oleh kedua saudara Aw tadi. Ada juga sebuah mobi l Buick buatan tahun 1925.
Kira-kira tiga puluh meter dari tempat ini, ada sebuah tempat yang mirip gua dan kelihatan cukup gelap dan menyeramkan dari kejauhan. Rupanya inilah tempat yang disebut “Ten Court of Hell” tadi.
[caption id="attachment_171472" align="alignnone" width="640" caption="Pengadilan Akhirat"]
Hari mulai gerimis ketika saya memasuku gerbang neraka ini. Dan sebuah diorama yang menggambarkan hakim akhirat dan manusia menyambut di pintu gerbang. Diorama pertama yang saya liat di sebelah kiri disebut sebagai pengadilan neraka yang pertama.Disini, manusia yang telah meninggal dinilai timbangan dosa dan pahalanya. Mereka yang selalu berbuat baik dan hampir tidak pernah berbuat dosa dapat melewati jembatan emas untuk langsung menuju surga. Sedangkan mereka yangtimbangan kebaikannya masih lebih banyak daripada keburukan juga dipersilahkan melalui jembatan perak menuju surga. Sementara mereka yang timbangan kejahatannya lebih banyak akan disuruh melewati beberapa pengadilan di neraka.
[caption id="attachment_171473" align="alignnone" width="640" caption="Pengadilan Kedua"]
Di beberapa pengadilan neraka ini, sang pendosa akan dihukum berdasarkan tipe kejahatan yang dibuatnya. Pada pengadilan kedua misalnya, digambarkan diorama orang-orang yang sering korupsi. berjudi, dan mencuridi dunia akan dihukum dengan cara dijebloskan ke sebuah kolam yang berisi balok es besar yang sangat dingin. Sang koruptor ini sama-sama diadili di pengadilan kedua dengan para pelacur yang akan dihukum dengan cara diceburkan dan ditenggelamkan kekolam darah.
[caption id="attachment_171474" align="alignnone" width="640" caption="Hukuman bagi Koruptor"]
Saya terus melihat diorama pengadilan berikutnyayang menggambarkan penyiksaan di neraka yang sangat meyeramkan. Yang menarik adalah orang-orang yang suka menyalahgunakan buku dan memiliki gambar porno akan dihukum dengan cara tubuhnyadipotong oleh gergaji besar .Berpuluh macam siksaan yang disesuaikan dengan bermacam-macam dosa ada di semua pengadilan neraka tadi.
[caption id="attachment_171475" align="alignnone" width="640" caption="Hukuman Gergaji"]
Setelah menjalani siksaan, para pendosa akan sampai di pengdilan kesepuluh dimana terdapat roda inkarnasi dan pavilion pelupaan .Disini mereka akan diadili dan kemudian diharuskan menjalani kehidupan berikatnya mealui reinkarnasi sesuai dengan perbuatan di kehidupan sebelumnya. Sebelumnya mereka akan diberi semacam minuman di pavilion pelupaan untuk membuat mereka lupa akan sejarah kehidupan sebekumnya.
Wah , sebenarnya asyik juga berkunjung ke neraka model Cina ini.Walaupun mungkin hanya berdasarkan legenda, tetapi cukup membuat pengunjung bergidik dan ingat akan dosa-dosa yang diperbuat. Sehingga selama masih ada waktu dan diberi umur panjang, kita masih sempat untuk memperbaikinya sebelum benar-benar dijebloskan ke sepuluh macam neraka tadi.
Saking asyiknya mengintip neraka, tidak terasa sudah hampir satu jam, dan ketika mau keluar ternyata hujan lebat sedang turun membasahi bagian barat pulau Singapura. Saya ternyata masih harus lebih lama tinggal di neraka dan menghafalkan jenis-jenis kejahatan berdasarkan dosanya sebelum hujan reda dan dibebaskan untuk kembali ke stasiun MRT.
[caption id="attachment_171477" align="alignnone" width="640" caption="Hukuman di Neraka"]
Dan salah satu hukuman yang masih saya ingat adakah untuk orang yang tidak tahu terima kasih dan durhaka terhadap orang tua yang akan duhukum dengan cara hatinya dikeluarkan dari badan.Suatu perjalanan ke neraka yang berkesan. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari lawatan ke Haw Par Villa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H