Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengajian dengan Metode Wawancara

2 September 2011   01:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:18 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Demam buka bersama (buber) ternyata merambah siapa saja. Asal memiliki komunitas, punya uang untuk patungan (syukur bila ada yang traktir), dan bermodalkan wajah lapar.

Buka bersama yang sekarang menjadi tradisi, telah membuka peluang dalam bidang kuliner. Tiba-tiba lapangan pekerjaan menjadi lebih terbuka, lebih lebar. Pusat jajanan tidak terkonsentrasi di pasar atau warung saja, di pinggir jalan beralih fungsi menjadi kuliner tiban. Orang yang terlibat langsung tak perlu keahlian khusus masak-memasak. Seketika jalanan menjadi area cat walk untuk mondar-mandir menjajakan jajanan. Mengenai rasa, itu nomor lima. Yang penting penampilan.

Suatu ketika, di sore hari, tiba-tiba kelasku mengadakan buka bersama. Tempatnya cukup keren di sebuah bilangan cafe. Saya sendiri (sebagai wali kelas) tidak terlibat dalam langsung dalam perencanaan. Setahuku anak-anak mengundang untuk buka bersama. tapi mereka bilang belum menghubungi ustadz. Karena mendadak, saya menghubungi salah satu mantan muridku yang kebetulan sekarang menjadi guru agama.

Sebelum buka bersama, tentu ada tausiyah. Saya cukup kaget karena metode yang disampaikan memakai teknik wawancara atau tanya jawab langsung. Belakangan saya baru tahu, kalau metode ceramah, pendengar akan ngantuk, dan mungkin tema yang disampaikan hampir sama dengan ceramah di masjid pada umumnya. Bosan.

Teknik ini ternyata ampuh. Lebih hidup, peserta berperan aktif. Karena peserta dan nara sumber dalam posisi yang sejajar. Bahkan ada beberapa pertanyaan yang sedikit melenceng dari tema. Justru itulah menambah warna pengajian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun