[caption id="attachment_120010" align="alignleft" width="150" caption="http://www.hprt-cambridge.org/Layer3"][/caption] Otak memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan. Otak kanan menekankan pada pola pikir yang tidak teratur, berfikir dengan tiba-tiba, atau lebih tepatnya acak. Otak kanan cenderung untuk berfikir lateral. Sedangkan otak kiri mempunyai fungsi lebih rasional, alur fikirnya teratur. Bila kedua otak bekerja bersama-sama maka akan menghasilkan ide yang normal. Diibaratkan kalau meniti sebuah tali yang menghubungkan dua buah tongkat, maka tidak tidak akan terjatuh. Manakala kedua otak tidak bekerja secara sinergis maka akan menimbulkan kelainan.
Ketidak seimbangan otak karena salah satu fungsi sel tidak bekerja, maka menyebabkan penyakit. Penyakit demikian itu disebut skizofrenia. Ini merupakan gangguan kejiwaan psikotik yang sering kita jumpai. Gejala-gejala yang timbul seperti hilangnya perasaan afektif, atau dalam merespon suati kejadian sering emosional. Menyendiri adalah tanda-tanda yang sangat jelas. Kecenderungan menyendiri tanpa sebab, menjadikan ia putus komunikasi dengan orang lain. Ia asyik dengan halusinasinya sendiri.
Adalah Marc Vermeeren dan Jean-Paul Mulders yang dengan gigih meneliti keluarga dekat Hittler. Mereka menduga bahwa sang fuhrer mengidap kelainan otak. Ada beberapa ahli ilmu jiwa menduga bahwa penguasa yang diktator cenderung memiki kelainan jiwa.
Bagi Anda yang sempat melihat film “A Beautiful Man” atau “Silent of The Lamb”, tentu bisa membayangkan seberapa berbahayanya penyakit skizofrenia. Sekalipun sakit itu sudah sangat kronis, bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Beberapa orang dengan gigih melawan penyakit yang akut. Bukan hanya skizofrenia saja. Bahkan bisa eksis dalam mencapai karier dan dapat diterima mayarakat.
Berikut kami nukilkan sebuah tulisan di harian Kedaulatan Rakyat, dalam kolom Konsultasi Psikologi. Anda cukup menjawab ya atau tidak dalam 10 pertanyaan di bawah.
1.Apakah Anda mengalami gangguan tidur selama sebulan ini?
2.Apakah Anda kehilangan minat dan energy dalam semua aktifitas hidup?
3.Apakah Anda sukar konsentrasi dalam membaca, melihat TV dan banyak lupa?
4.Apakah Anda sering merasa dalam hidup ini tidak bahagia sehingga Anda ingin mengakhiri saja?
5.Apakah Anda sering ketakutan atau kecemasan karena ada orang yang ingin mencelakakan Anda?
6.Apakah orang lain mengatakan pembicaraan Anda sukar dimengerti atau diikuti?
7.Apakah Anda merasa punya pikiran atau kebiasaan yang tidak wajar?
8.Apakah Anda merasa mendengar suara-suara yang selalu mengomentari tindakan Anda?
9.Apakah Anda merasa segala perilaku Anda seakan ada yang mengendalikan (bukan kemauan sendiri)?
10.Apakah Anda merasa ada ada beteng yang membatasi diri Anda dengan dunia sekeliling?
Apabila Anda memperoleh jawaban ya lebih dari 6 (enam). Berarti Anda punya bakat menjadi Hittler.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H