Hampir setiap orang di bulan fitri ini terlihat bahagia. Dari anak kecil hingga orang dewasa. Apakah kebahagiaan itu terkait dengan suksesnya ramadhan kemarin? Apakah kebahagiaan itu berhubungan dengan kesucian jiwa? Hanya orang yang bersangkutan tahu jawabannya. Namun setidaknya, idul fitri ini tampak sumringah, bahagia terlihat dari senyum dan ketawa yang mereka berikan. Tak pelak, bertemu dengan keluarga adalah indikator utamanya. Meskipun lewat perjuangan yang dahsyat saat mengurai kemacetan. Pulang kampung mengais waktu berlipat-lipat dari waktu yang normal. Kebahagiaan akan terburat dari wajah mereka.
Apakah menuai bahagia hanya setahun sekali? Tidak. Kebahagiaan akan digenggam setiap saat, asal kita bisa mengatur secara tepat. Bagaimana caranya?
Perasaan
Bahagian bermukim di perasaan. Yang dapat mengatur perasaan cuma hati kita masing-masing. Memilih untuk bahagia adalah sebuah pilihan. Pilihan akan menentukan dari perasaan kita sendiri. Karenanya diperlukan keberanian untuk meramalkan perasaan. Atur hati agar mampu mengelola ritme rasa seperti yang diinginkan. Gelombang akan selalu datang dari dalam maupun luar. Setiap saat. Nahkoda yang berpengalaman akan mampu menaklukkan gelombang.
Sebagian besar kebahagiaan dalam kehidupan berasal dari luar. Pilihlah satu diantara sekian banyak alternatif.
Sinyal-sinyal Kebahagiaan
Biasakanlah secara rutin untuk bertanya kepada diri sendiri. “Bagaimana suasana hati saya sekarang?” Dari pertanyaan tersebut, akan muncul jawaban yang secara reflek dari hati kita sendiri. Hati yang bertanya, hati yang menjawab. Bukan orang lain. Selidikilah, sinyal-sinyal apa yang dapat membuat kebahagiaan. Temukan dan catat sinyal itu. Lain waktu tancapkan sebagai tonggak untuk meraih kebahagiaan.
Jadilah Diri Sendiri
Rasa iri, dengki dan cemburu akan menggerogoti perasaan kita. Setingkat berikutnya bahkan akan menghancurkan. Karenanya jangan menjadikan orang lain sebagai patokan dalam mengukur kebahagiaan. Kebahagiaan adalah milik kita sendiri. Standar kebahagiaan tiap orang berbeda satu dengan lainnya.
Bersyukur
Bersyukur dapat membuat kita menjadi sadar diri. Mengucapkan khamdalah setiap selesai mengerjakan sesuatu akan menjadi pundi-pundi kebahagian, bukan hanya saja di dunia. Jadi, jangan pernah lupa untuk memanjatkan syukur atas semua yang kita peroleh hari ini.
Jangan Tergantung Pada Orang Lain
Mandiri dalam arti memotivasi diri adalah solusi yang tepat untuk meraih cita-cita. Orang lain bisa juga turut andil dalam menggapai cita-cita. Namun menggantungkan orang lain sama saja menghibahkan harta kepada orang lain. Karena bila menggangtungkan orang lain, bisa jadi akan dibuat kecewa dikemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H