Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Maradona Gatal

18 Juni 2010   10:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_170750" align="alignleft" width="150" caption="arifmm.wp.com"][/caption]

Pada saat pertandingan antara Argentina melawan Korea Selatan yang berkesudahan 4-1 untuk Argentina, saya melihat Maradona gatal. Bukan berarti gatal lantas garuk-garuk, namun ia terlihat penasaran untuk menendang bola lagi. Ini dapat kita lihat pada saat bola keluar lapangan. Seolah-olah dia mengejar bola lantas menghentikan dengan ciri khasnya. Namun dari segi teknis cara menghentikan bola mengingatkan pada kelihaian saat menjadi bintang lapangan.

Maradona bisa jadi ingin seperti Franz Beckenbauer. Tokoh sepak bola legendaris dari Jerman Barat. Sang kaisar, demikian ia sering disapa, menjadi bintang lapangan sekaligus mampu membawa tim menjuarai piala dunia tahun 1974 di Jerman Barat, kala bertanding melawan Belanda yang berkesudahan 2-1. Hingga kini pertandingan Jerman Barat vs Belanda termasuk permainan yang melegenda. Terbaik sepanjang diselenggarakannya piala dunia.

16 tahun kemudian, Jerman Barat kembali mengukir prestasi puncak setelah mengkandaskan Argentina 1-0 lewat tendangan penalti Andreas Brehme. Posisi sang kaisar tidak lagi sebagai pemain, tetapi manajer. Sehingga lengkaplah gelar yang Ia sandang merengkuh kampium dunia, sebagai pemain sekaligus manajer.

Akankah Maradona pada tahun 2010 seperti sang kaisar?

[caption id="attachment_170751" align="alignright" width="150" caption="lavozdemipais.com"][/caption]

Piala dunia sepakbola tahun 2010 yang diselengarakan di Afrika Selatan, paling tidak ada dua tokoh pemain dan manajer sekaligus. Mereka adalah Maradona dan Carlos Dunga. Dunga yang mencicipi manisnya menjadi juara dunia di Amerika Serikat tahun 1994, setelah Brasil mengkandaskan Italia 3 – 2 lewat drama penalti. Waktu itu Dunga berperan sebagai kapten, dengan daerah jelajah lapangan tengah. Yang bersinar saat itu adalah Romario dan Bebeto. Bahkan selebrasi Bebeto setelah menjebol gawang menjadi sebuah lakon yang ditiru oleh insan pemain bola, tak terkecuali pada pertandingan antar kampung.

Akankah justru Dunga yang akan melakoni seperti Franz Beckenbauer? Dilihat dari rentang tahun yaitu 16 tahun nampaknya akan menyamai rekor sang kaisar.

[caption id="attachment_170752" align="aligncenter" width="300" caption="telegraph.co.uk"][/caption]

Bola tetaplah bola, yang memiliki filosofi, bahwa bola memiliki sudut yang tak terhingga. Baik tegak lurus ataupun bukan terhadap pusat bola.Semua bisa terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun