Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ingin Jadi Arsitek? Kemampuan Dasar Hitungan Nomor 2

26 September 2012   09:32 Diperbarui: 4 April 2017   18:02 24490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13486519051749503106

[caption id="attachment_214697" align="alignleft" width="192" caption="dok. pribadi"][/caption] Belum lama ini, saya bertemu dengan mantan siswa. Sekarang sudah menjadi arsitek yang cukup handal. Beberapa proyek besar, ia tangani bersama rekan-rekannya. Saat berjumpa terakhir, ia sedang mengerjakan sebuah proyek untuk PLN. Dia termasuk orang yang dipercaya oleh pimpinan proyek dalam setiap pembuatan bangunan. Gedung perkantoran, mall, pasar atau bangunan lain yang berskala besar. Pernah suatu ketika ia presentasi didepan bupati untuk mengerjakan bangunan perkantoran, yang mengharuskan pakai jas. Diakuinya, bahwa ia pertama kalinya pakai jas, seperti memakai baju robot, katanya.

Dulu, sewaktu di sekolah, rasanya dia biasa saja. Tak terlalu istimewa untuk pelajaran matematika. Bahkan tak pernah masuk dalam 10 besar untuk kelas siswa yang berjumlah 40 siswa. Nilai rapot hanya diatas rata-rata sedikit. Pelajaran lainpun setali tiga uang.

Perawakannya memang tergolong kecil. Diakui juga oleh ibunya, yang kebetulan saat itu menjadi salah satu pengurus BP-3 (sekarang komite). Dia lahir prematur. Bobot badan dibawah rata-rata bayi lahir normal. Saat kecil sakit-sakitan. Hanya kelebihan dia, sewaktu kecil sudah senang membawa penggaris dan pena. Kertas apapun akan ditulis dalam bentuk garis-garis. Di bangku SD, ketika teman lainnya  senang menggambar gunung, ia lebih suka membuat garis-garis tanpa bentuk.

Ia lulus SMP dengan mengantongi NEM yang biasa. Tergolong rata-rata. Bekal nilai NEM itu, kalau untuk memasuki sekolah tingkat SMA, juga hanya diterima sekolah SMA yang berkatagori rata-rata. Saya tidak mengetahui secara persis perkembangannya. Namun saya cukup kaget, setelah mendengar ia masuk perguruan tinggi yang cukup ternama dengan jurusan yang tidak kalah keren. Teknik Arsitektur.

Apakah sewaktu di SMA mendapat suntikan motivasi dengan kadar cukup tinggi? Ataukah teman-teman di SMA sangat mempengaruhi perilaku, sehingga memiliki daya juang yang handal untuk menembus perguruan tinggi favorit. Namun saya perkirakan, faktor keluargalah yang sangat menentukan. Kedua orang tua cuma mengatakan “Nak…. Kalau kamu ingin duduk di kursi jurusan teknik arsitektur, kalahkan dulu 14 orang. Satu kursi diperebutkan 15 calon mahasiswa

Jangan terlalu khawatir amat, manakala mendapati anak-anak kita tidak bisa mengikuti  dalam mata pelajaran tertentu. Jangan terlalu risau kalau menemukan anak yang hanya senang menulis buku memori atau puisi, sementara pelajaran matematika atau fisika jeblok.  Yang perlu kita risaukan, manakala kita dapatkan anak yang tidak pernah mencoba.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun