Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tambi Di Pagi Hari

7 Mei 2012   03:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:36 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_186664" align="aligncenter" width="400" caption="dokumen pribadi"][/caption] Ingin rasanya suatu saat napak tilas, dengan mengarungi pegunungan Sindoro dan Petarangan. Dua gunung itu yang selalu menyapaku setiap saat kala masih kecil. Pagi ini ada sedikit waktu beranjangsana ke perkebunan teh Tambi.

Tambi masuk dalam wilayah kecamatan Kejajar kabupaten Wonosobo. Jaraknya kurang lebih 15 km searah ke dieng, 20 menit perjalanan dari kota wonosobo. Mayoritas penduduknya adalah petani. Perkebunan teh menjadi primadonanya.

Tahun 1865 Perusahaan Perkebunan Tambi adalah salah satu perusahaan milik Belanda, dengan nama bagelen Thee & Kina Maatschappij yang berada di Netherland. Di Indonesia perusahaan tersebut dikelola oleh NV John Peet yang berkantor di Jakarta. Ketika revolusi kemerdekaan meletus, perusahaan diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan para pekerjanya diangkat menjadi Pegawai Perkebunan Negara (PPN). Setelah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1950 perusahaan diserahkan kembali kepada pemilik semula yaitu Bagelen Thee & Kina Maatschappij.

Pada tahun 1954 perusahaan dijual kepada NV Eks PPN Sindoro Sumbing, perusahaan yang didirikan oleh Eks Pegawai Perusahaan Perkebunan Negara. Pada Tahun 1957 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru dengan nama NV Tambi dan sekarang dengan nama PT. Perkebunan Tambi. PT. Sekarang sedang mengembangkan potensi keindahan dan daya tarik alam perkebunan sebagai wisata agro dengan nama Agrowisata Perkebunan Teh Tambi.

Produksi the tambi tetap berjalan. Bahkan dengan teknologi yang modern, telah dihasilkan teh yang berkualitas dengan cita rasa yang spesifik. Pengembangan dan penelitian juga selalu dilakukan, untuk meningkatkan kadar kualitas dan kuantitas hasil perkebunan teh. Namun demikian, melihat alam yang sejuk mendekati dingin, pengelola tidak menyia-nyiakan lingkungan. Sekarang telah digarap paket wisata, out bond dan untuk keperluan rapat kerja. Sarana pendukung untuk kegiatan tersebut juga telah tersedia.

Rasanya tidak cukup waktu 2 hari untuk menikmati pesona perkebunan teh tambi dan seputarnya.

foto-foto di bawah ini adalah dokumen pribadi

13363613522056086726
13363613522056086726

13363613671402067157
13363613671402067157

1336361380784029654
1336361380784029654

1336361397468303224
1336361397468303224

1336361416824421045
1336361416824421045

13363614281049982251
13363614281049982251

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun