Hari ini hingga dua hari kedepan saya sempat mengikuti rapat kerja yang diselenggarakan sekolah. Rapat kerja yang secara rutin diselenggarakan tiap tahun, membahas segala aktifitas yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan, lengkap dengan struktur, biaya, dan penanggungjawab. Tujuan rapat kerja yang sudah dicanangkan bertekad untuk melakukan pembelajaran yang lebih baik.
Baik tahun ini, tapi untuk tahun berikutnya bila tidak dievaluasi
Persiapan yang dilakukan oleh tim sudah cukup lengkap, mulai dari persiapan materi maupun pelaksanaannya. Namun sebagaimana biasanya, tetaplah ada lubang-lubang yang lupa untuk ditutupi terutama pada saat pembahasan materi program kerja.
Raker kali ini mengambil lokasi yang cukup jauh, perlu waktu 3 jam untuk melakukan perjalanan yaitu di kaki gunung Lawu tepatnya Tawangmangu. Daerahnya cukup dingin, fress untuk berpikir, tapi bisa juga udara dingin membuat rasa kantuk yang amat berat. Pengambilan tempat yang jauh bukan tanpa dasar, karena kalau lokasi raker cukup dekat akan menimbulkan peserta tidak nyaman. Rasa ingin pulang demikian besar, yang menyebabkan rapat tidak efektif.
Padahal intinya ingin picnic juga.
Dari segi waktu rapat tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya 3 hari 2 malam. Ditengah-tengahnya ada hari libur, dimana orang lain bisa bercengkerama dengan keluarga, tapi kami malah justru memikirkan masa depan anak bangsa.
Waduh hebat amat!
Acara demikian biasanya mengundang nara sumber yang cukup kompeten. Pemilihan nara haruslah orang yang tahu persis tentang dunia pendidikan. Tak kurang pejabat terkait ikut serta menghadiri dan meramaikan suasana rapat. Presentasi yang demikian bagus, membuat peserta punya itikad untuk merubah keadaan, membuat organisasi lebih baik. Setelah presentasi selesai, banyak peserta yang pasrah mau memulai dari mana.
Akhirnya presentasi hanya sekedar mendengar dan diakhiri dengan tepuk tangan.
Sepertinya rapat kerja hanya sekedar arena berkumpul di suatu tempat diselingi dengan sedikit tour dan tanda tangan.
Tapi bagi saya raker kali ini tetap ada hasilnya, karena saya berhasil melakukan dialog spiritual dengan Brama Kumbara dan Mantili
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H